Beberapa
kali kita menonton atau membaca pernyataan KPU bahwa mereka akan menjamin hasil
penghitungan suara Pilpres, misal keabsahannya, tidak akan terjadi kecurangan,
akan tetap netral, dll.
Beberapa
tokoh juga menyarankan rakyat untuk tetap tenang, tidak terpancing konflik
horizontal, dan mempercayakannya kepada KPU.
Saya
juga salut atas inisiatif KPU yang menyajikan informasi formulir C1 di website
resmi KPU. Ini salah satu bentuk transparansi KPU.
Namun
demikian, para relawan dan pihak-pihak yang memiliki waktu dan kesempatan untuk
memantau langsung penghitungan suara tetap saja sangat dibutuhkan karena masih
sangat terbuka untuk terjadi kecurangan.
Sehebat
apapun sistem dan teknologi, kalau SDM-nya masih ‘nakal’, maka segala cara bisa
ditempuh untuk merusak jalannya sistem dan teknologi yang ada.
Jadi,
pemantauan langsung di lapangan, tetap sangat dibutuhkan agar tidak terjadi
kecurangan. Bawaslu dan pihak terkait lainnya juga jangan hanya menunggu
laporan, tapi harus pro aktif dooong!
Saya
seringkali sebal mendengarkan suatu lembaga menyatakan “Kami akan memproses, setelah
ada pengaduan dari masyarakat. Kalau tidak ada pengaduan, kan susah.”
Pernyataan
di atas mungkin benar secara prosedural, tapi itu menunjukkan sebuah lembaga
tidak ada kemauan untuk pro aktif memberikan yang terbaik untuk negeri ini.
Masa sih Bawaslu hanya nunggu pengaduan atau komplain?
Kita
juga tidak bisa 100% tunduk pada jaminan KPU pusat karena yang mungkin terjadi
kecurangan adalah di tingkat bawah seperti desa. Hal ini hampir sama dengan
sesumbar menteri tentang bersihnya penyelenggaraan CPNS, padahal di bawah tetap
saja terjadi sogok-menyogok. Gila, kan?
Mari
kawal penghitungan suara Piplres, namun tetap dengan kepala dingin!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment