Kalau rapat
dosen bertujuan untuk bersilaturahmi langsung, tatap muka memang tidak bisa
ditolak.
Namun kalau
rapat dosen bertujuan untuk menerima input dan berdiskusi, maka rapat tidak
selalu harus tatap muka. Kita bisa melakukan diskusi secara online seperti
dalam Yahoo group atau Google group. Minimal via e-mail.
Keunggulan
rapat melalui online:
1.
Masukan tidak tergantung pada satu hari saja, tapi
kapanpun dosen memiliki ide atau saran, maka mereka bisa langsung menuliskan
pada forum online tersebut.
2.
Forum online nyaris tanpa batas tidak seperti rapat
dosen yang hanya memungkinkan menampung 3 atau 5 pertanyaan saja.
3.
Tidak semua dosen rajin berdiskusi di kelas, tapi
melalui forum online boleh jadi lebih berani karena ditulis dengan kondisi mood
bagus.
Apabila
kampus kita telah mengaktifkan forum online khusus untuk dosen, maka ketika keputusan
finalnya bisa dilakukan pada rapat dosen tatap muka. Jadi, dosen datang pada
rapat tatap muka tidak dengan pikiran kosong, melainkan mereka sudah mengetahui
topik lebih rinci yang akan dibahas pada rapat tatap muka tersebut.
Konsep rapat
yang membuat peserta rapat datang dengan pikiran kosong karena pokok bahasan
baru disampaikan pada saat rapat dibuka sudah terjadi sejak saya belum lahir 32
tahunan yang lalu.
Namun bagi
sebagian peserta rapat yang mengetahui esensi rapat biasanya enggan
membudayakan rapat tangan kosong tersebut. Mereka memilih untuk memperoleh
informasi pokok bahasan tentang rapat sebelum rapat diselenggarakan, sehingga
rapat bisa selesai dalam waktu 1 jam saja, padahal biasanya berlangsung lebih
dari 3 jam.
Lalu, apakah
kita menyelenggarakan rapat itu hanya seremonial atau ingin memperoleh kritik
dan saran yang membangun ya…?
Catatan:
Rapat alot
juga sering terjadi di organisasi-organisasi mahasiswa.Para peserta rapat baru
berpikir pada saat rapat dibuka karena sebelumnya sama sekali tidak tahu pokok
bahasan rapat, selain tema besar yang ada dalam undangan rapat. Ini kebiasaan primitif…..
Kapan berubah ya…?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment