Saya
baru mood lagi memperhatikan komentar-komentar tentang gugatan Tim Prabowo atas
Pilpres 2014.
Entah
sengaja atau tidak dua perwakilan dari Tim Prabowo selalu berbicara meledak-ledak
(tampak emosional) ketika diwawancarai beberapa stasiun televisi.
Intinya,
gugatan Prabowo atas dugaan kecurangan Pilpres 2014 mungkin akan menghasilkan:
1.
Pemilu Ulang
2.
Pengurus KPU
dibubarkan/dipecat
3.
Pelaku curang
dipidanakan
Banyak
pengamat meragukan kekuatan gugatan tersebut akan berhasil, apalagi akan
memutar-balikkan sehingga Prabowo-Hatta sebagai Pilpres 2014.
Satu-satunya
manfaat signifikan dari gugatan Prabowo adalah memberikan pendidikan politik
bahwa Pilpres itu jangan curang. Itu saja!
Namun
pendidikan politik itu muncul dengan baju semu karena tim Prabowo seolah-olah
ingin memenangkan Prabowo sebagai presiden RI 2014.
Lucunya,
akibat pembicaraan yang emosional, tim Prabowo cenderung menerima cibiran.
Mulai dari barang bukti 10 truk yang belum jelas adanya; dari berkas yang
diserahkan ke MK hanya ada 5 lembar yang dianggap penting; menurut salah satu
pakar hukum tata negara, dari 5 lembar gugatan tersebut hanya ada 2 lembar
sebagai bukti potensial.
Sayangnya,
2 lembar gugatan itu pasti tidak memenuhi syarat TSM (Terstruktur, Sistematis
dan Masif) untuk menang di MK.
Kata
tim Prabowo, ada dokumen baru yang dapat menguatkan lagi. Tapi mereka tidak mau
mengeksposnya ke publik karena sebagai kekuatannya ketika sidang nanti di MK.
Padahal
saya mendengar MK akan mempublikasikan gugatan-gugatan tim Prabowo secara
online. Ini mungkin akan seperti publikasi formulir C1 yang dipajang KPU di
websitenya. Ini transparansi keren agar masyarakat, terutama para pakar, ikut
memantaunya.
Tambahan
lagi MK akan menayangkan sidangnya di banyak perguruan tinggi (live streaming).
Semoga orang kampus yang nonton bukan kalangan akademisi nakal.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment