Jagat maya dihebohkan dengan soal yang diberikan kepada anak
SD. Bermula seorang anak disalahkan gurunya karena 4 x 6 tidak sama dengan 6 x
4. Weleh-weleh…
Soalnya kira-kira begini:
4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 harus diubah menjadi perkalian.
Sang anak menjawab 4 x 6. Namun disalahkan oleh gurunya.
Banyak orang berkomentar 4 x 6 dan 6 x 4 itu sama-sama saja
karena isinya 24. Menurut saya ini tergantung konteksnya.
Menurut seorang profesor ITB, Iwan Pranoto bahwa “4 x 6 dan 6
x 4 sebenarnya sama saja.”
Namun seorang fisikawan Indonesia yang sangat terkenal,
Yohanes Surya mengatakan bahwa “4 x 6 dan 6 x 4 itu tidak sama berdasarkan
kesepakatan pakar matematik.”
Jadi, 6 x 4 bila diekspresikan dalam penjumlahan adalah 4 + 4
+ 4 + 4 + 4 + 4. Sementara itu, 4 x 6 akan menjadi 6 + 6 + 6 + 6.
Banyak yang berkomentar tidak perlu memperdebatkan hal ini. Ada
juga yang menyalahkan sang guru. Bahkan dikabarkan Kemendikbud menginstruksikan
Disdik untuk menegur guru bersangkutan.
Saya sendiri asik-asik saja membaca perdebatan ini. Hal ini bisa
menjadi hiburan yang kreatif. Namun tentunya, keputusan sang guru kepada
siswanya harus benar-benar diperhatikan agar tidak merusak motivasi belajar siswa,
apalagi membuat siswanya bingung dan stres. J
Komunikasikan saja kepasa siswa, “soal di atas sebagai
permainan yang akan menarik untuk dipelajari nanti kalau kamu sudah besar.”
Saya teringat permainan kata ketika kecil:
Budi: Satu tambah satu, berapa?
Tono: 2 (dua)
Budi: Salah. Harusnya 11 (sebelas)
=====
Wati: Dua dikali dua, berapa?
Tini: 4 (empat)
Wati. Salah. Harusnya 0 (nol). Ini terjadi karena Wati dan
Tini orang Sunda. Dalam bahasa Sunda, “dikali” itu bisa berarti “dilakukan
perkalian matematika”, bisa juga “digali.”
Misalnya:
Jug, kali jengkol nu disepi teh!
(Tolong gali jengkol yang sudah disepi itu!)
Disepi artinya dimasukkan ke dalam tanah beberapa hari hingga
jengkol merekah dan membesar.
Makna gali jengkol pada kalimat di atas adalah dibongkar
tanahnya dan diambil jengkolnya.
Ha….ha…ha…
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
kalau yang berkata pak prof, pasti banyak benar nya ya mas :D
ReplyDelete