Setelah dilantik, Jokowi langsung kerja menerima tamu undangan dari berbagai negara. Hari pertama kerja Jokowi bertemu Perdana Menteri Malaysia dengan mengenakan kemeja putih, tanpa jas dan dasi.
Malam harinya, Jokowi bertemu utusan Amerika Serikat.
Lagi-lagi beliau tidak mengenakan jas dan dasi, melainkan mengenakan batik.
Gaya berpakaian presiden seperti ini membuat saya sangat
bahagia. Sudah lama negeri ini sering menyebut bahwa mengenakan dasi dan jas
itu agar tampil terhormat.
Namun saya berbeda pendapat bahwa terhormat itu jangan
terlalu hanya terlihat, tapi harus dirasakan. Kebaikan yang terasa oleh orang
lain jauh akan lebih dahsyat daripada hanya penampilan berjas dan berdasi.
Menghormati tamu luar negeri itu tidak selalu harus
mengenakan jas dan dasi, tapi mengajak ngobrol mereka dengan ramah dan cerdas,
kemudian berupaya keras untuk membangun kerja sama yang baik, jauh lebih
bagus!!!
Logika sederhananya begini: mengenakan jas dan dasi itu bisa
menghambat langkah kita untuk bekerja. Silahkan bandingkan, kalau presiden
tiba-tiba ingin masuk ke gubuk reyot orang miskin, lebih baik pakai jas atau
baju biasa?
Begitulah cara berpakaian. Suatu saat, semoga presiden bisa
juga mengenakan kaos. Bukan untuk merendahkan sakralitas istana, tapi orang
pakai kaos lebih siap bekerja keras daripada mengenakan jas dan dasi. Ha…ha…
Selamat Pak Jokowi. Kami nantikan langkah cerdas selanjutnya,
terutama pengangkatan menteri yang profesional. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment