Gaya nyentrik Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
menghebohkan dunia berita tanah air.
Mulai dari Susi suka merokok, punya tato di kaki, hingga
ketidak-percayaan sebagian pakar atas kompetensi Susi karena hanya lulusan SMP.
Kenapa ya Pak Jokowi mengangkat orang seperti ini, emang tidak ada lagi orang
baik di negeri ini? Ini nih pertanyaan yang saya jumpai di berbagai media
online.
Namun para pembela keputusan Jokowi dan Susi pun ikut menjawab.
Kontra: Memang Susi sukses membangun usahanya, tapi ia belum tentu
tahu tentang teori kelautan, teori ini, teori itu, konsep bla-bla-bla
Pro: Memangnya profesor yang menguasai banyak teori dan
konsep sudah mampu mempraktekkannya? Hiks…hiks.. Ini mengiris hati sebagian profesor
nih karena Susi dikenal sudah lama suka memberikan bantuan kepada warga sekitar
Pangandaran. Sementara banyak profesor yang jangankan mensejahterakan warga,
mahasiswa sendiri saja ditelantarkan jadwal kuliahnya.
Kontra: Memangnya sudah tidak ada orang baik-baik di negeri
ini, kok yang pakai tato masih bisa jadi menteri?
Pro: Lalu, di mana orang-orang baik di negeri ini? Mereka
melarang pakai tato di kakinya, tapi mereka suka memasang ‘tato’ di hatinya.
Oleh karena itu, kehadiran Bu Susi jadi menteri bukan mengundang
kita untuk mencibir Jokowi dan Bu Susi, tapi tanyakan saja kepada diri sendiri:
“Apakah aku sudah berbuat lebih baik dari Bu Susi?” Lalu, kenapa Tuhan tidak
memilih aku jadi menteri? He…he…
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
susi sudah ga punya malu..karena tidak punya etika...tidak perlu mempermalukan orang lain karena orang lain memang punya malu,,.
ReplyDelete