Bagi sebagian kalangan, punya anak masuk militer itu
kebanggaan, apalagi setingkat perwira atau Letnan Dua.
Hanya dengan pendidikan 3 tahun, sudah punya titel Letnan Dua.
Peluang karir/jabatan pun lebih terbuka lebar daripada yang langsung diangkat
sebagai prajurit dari SMA atau sederajat.
Namun belakangan ini saya sering mendengar beberapa orangtua
tampak bangga karena anaknya sedang mengikuti pendidikan militer, baik darat,
laut atau udara. Bahkan mereka ada yang rela membiayai anaknya masuk militer
dengan biaya sendiri.
Suatu hari saya ngobrol ringan dengan saudara karena ada isu
bahwa untuk menempuh pendidikan perwira itu bisa menghabiskan uang minimal Rp
600 juta.
Ini pertanyaan yang saya ajukan?
1. Apakah orang-orang yang masuk pendidikan militer itu
semuanya pasti akan menjadi PNS?
2. Kenapa saudara saya jarang sekali pulang, sementara anak
dari tetangga saya bisa liburan di rumah karena menjelang PKL? Apakah karena
saudara saya masuk program beasiswa dan tetangga saya biaya sendiri?
INI JAWABAN YANG DIPEROLEH :
(Saya menyarankan saudaraku agar mencari tahu lagi info lebih
akurat di kemudian hari)
1. TIDAK SEMUA yang masuk pendidikan militer akan jadi PNS
atau TNI
Kita tahu AKMIL, PSDP, dll. Kita juga tahu ada Sekolah
Penerbangan, Sekolah Pelayaran, dll.
Nah, ada sekolah yang mengenakan pakaian sangat mirip dengan
anak-anak AKMIL atau PSDP, tapi mereka tidak akan menjadi PNS.
Misalnya, anak kita sekolah di pelayaran. Tidak ada jaminan
akan menjadi TNI AL, tapi bisa saja mereka akan berkarir di kapal-kapal laut
milik swasta.
Anak kita sekolah di penerbangan. Tidak ada jaminan akan
menjadi TNI AU, tapi bisa saja mereka jadi pilot di pesawat milik swasta.
Informasi nomor satu ini sangat penting diketahui oleh siswa
bersangkutan termasuk orangtuanya.
Beberapa orangtua tetangga saya sering kali berharap setelah
lulus anaknya akan mengenakan pakaian TNI (PNS), padahal anaknya sekolah dengan
biaya sendiri di sekolah kemiliteran yang diduga swasta.
2. Jawaban untuk nomor dua
Saya masih enggak ngerti karena dulu pernah dapat info
seandainya ada kasus titip-menitip karena punya saudara berpangkat tinggi,
tetap saja syarat kemiliteran harus dipenuhi oleh siswa bersangkutan, baik
fisik maupun intelektual.
Jadi, menurut saya, siswa pendidikan militer itu harus
relatif sama baik program beasiswa atau bukan.
Kalau kita punya anak, adik atau saudara mengaku akan menjadi
TNI, tapi ia sering libur, ini perlu dipastikan kebenaran informasinya, apakah
anak kita itu akan jadi TNI atau tidak?
Yaaa, kalau tidak ada harapan anak kita jadi TNI atau bukan,
PNS atau bukan, tidak perlu dipermasalahkan sih…..
Ini mah, kalau-kalau berharap anak kita ingin benar-benar jadi
TNI PNS.
Maaf nih teman-teman kalau penjelasannya kurang jelas karena
saya sendiri kurang paham tentang militer. Tapi saya turut prihatin kepada
beberapa tetangga yang tampaknya akan kecewa setelah anaknya lulus karena tidak
jadi TNI PNS.
Bagi yang tahu info tentang status TNI PNS, tolong kasih tahu
saya ya… buat referensi tetanggaku tercinta… J
Apa saja nama pendidikan militer yang lulusannya akan menjadi
TNI atau PNS di militer?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
betul kang ...masalah pendidikan tetap sama
ReplyDeleteyang rawan gempa itu...saat penentuan kelulusan ,,tes masuknya... dan memang harus ada gempa sudah jd rahasia umum tau sama tau gitu] xixiix. koq ,kang Komar !!