Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, November 28, 2014

Ingin Masuk Pendidikan Militer? Pastikan Dengan Bahasa Yang Jelas!

Bagi sebagian kalangan, punya anak masuk militer itu kebanggaan, apalagi setingkat perwira atau Letnan Dua.

Hanya dengan pendidikan 3 tahun, sudah punya titel Letnan Dua. Peluang karir/jabatan pun lebih terbuka lebar daripada yang langsung diangkat sebagai prajurit dari SMA atau sederajat.

Namun belakangan ini saya sering mendengar beberapa orangtua tampak bangga karena anaknya sedang mengikuti pendidikan militer, baik darat, laut atau udara. Bahkan mereka ada yang rela membiayai anaknya masuk militer dengan biaya sendiri.

Suatu hari saya ngobrol ringan dengan saudara karena ada isu bahwa untuk menempuh pendidikan perwira itu bisa menghabiskan uang minimal Rp 600 juta.

Ini pertanyaan yang saya ajukan?

1. Apakah orang-orang yang masuk pendidikan militer itu semuanya pasti akan menjadi PNS?

2. Kenapa saudara saya jarang sekali pulang, sementara anak dari tetangga saya bisa liburan di rumah karena menjelang PKL? Apakah karena saudara saya masuk program beasiswa dan tetangga saya biaya sendiri?

INI JAWABAN YANG DIPEROLEH :
(Saya menyarankan saudaraku agar mencari tahu lagi info lebih akurat di kemudian hari)
1. TIDAK SEMUA yang masuk pendidikan militer akan jadi PNS atau TNI
Kita tahu AKMIL, PSDP, dll. Kita juga tahu ada Sekolah Penerbangan, Sekolah Pelayaran, dll.

Nah, ada sekolah yang mengenakan pakaian sangat mirip dengan anak-anak AKMIL atau PSDP, tapi mereka tidak akan menjadi PNS.

Misalnya, anak kita sekolah di pelayaran. Tidak ada jaminan akan menjadi TNI AL, tapi bisa saja mereka akan berkarir di kapal-kapal laut milik swasta.

Anak kita sekolah di penerbangan. Tidak ada jaminan akan menjadi TNI AU, tapi bisa saja mereka jadi pilot di pesawat milik swasta.

Informasi nomor satu ini sangat penting diketahui oleh siswa bersangkutan termasuk orangtuanya.

Beberapa orangtua tetangga saya sering kali berharap setelah lulus anaknya akan mengenakan pakaian TNI (PNS), padahal anaknya sekolah dengan biaya sendiri di sekolah kemiliteran yang diduga swasta.

2. Jawaban untuk nomor dua
Saya masih enggak ngerti karena dulu pernah dapat info seandainya ada kasus titip-menitip karena punya saudara berpangkat tinggi, tetap saja syarat kemiliteran harus dipenuhi oleh siswa bersangkutan, baik fisik maupun intelektual.

Jadi, menurut saya, siswa pendidikan militer itu harus relatif sama baik program beasiswa atau bukan.

Kalau kita punya anak, adik atau saudara mengaku akan menjadi TNI, tapi ia sering libur, ini perlu dipastikan kebenaran informasinya, apakah anak kita itu akan jadi TNI atau tidak?

Yaaa, kalau tidak ada harapan anak kita jadi TNI atau bukan, PNS atau bukan, tidak perlu dipermasalahkan sih…..

Ini mah, kalau-kalau berharap anak kita ingin benar-benar jadi TNI PNS.

Maaf nih teman-teman kalau penjelasannya kurang jelas karena saya sendiri kurang paham tentang militer. Tapi saya turut prihatin kepada beberapa tetangga yang tampaknya akan kecewa setelah anaknya lulus karena tidak jadi TNI PNS.

Bagi yang tahu info tentang status TNI PNS, tolong kasih tahu saya ya… buat referensi tetanggaku tercinta… J


Apa saja nama pendidikan militer yang lulusannya akan menjadi TNI atau PNS di militer?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

1 comment:

  1. betul kang ...masalah pendidikan tetap sama
    yang rawan gempa itu...saat penentuan kelulusan ,,tes masuknya... dan memang harus ada gempa sudah jd rahasia umum tau sama tau gitu] xixiix. koq ,kang Komar !!

    ReplyDelete