Belajar ngaji dulu ahhhh.....J
Ketika usia SMA, saya bertanya ke guru ngaji di sebuah
mushala: “Pak, apakah etika membaca buku biasa itu sama dengan membaca kitab?”
Pertanyaan di atas muncul karena seringkali mendengar dan
membaca bahwa:
- Sebelum membaca kitab, kita sangat dianjurkan berwudlu
dulu.
- Saat membaca kitab, kita tidak boleh sambil bercanda
- Tingkat keyakinan santri terhadap kebenaran isi suatu kitab
tampaknya lebih tinggi daripada buku biasa.
Catatan:
Kitab: buku agama yang ditulis menggunakan bahasa Arab dan
biasanya menggunakan Arab gundul (tanpa sakal)
Buku biasa: buku agama yang ditulis menggunakan bahasa
Indonesia.
Lalu, apa jawaban dari guru ngaji? Beliau menjawab: “Beda
karena kitab ditulis oleh ulama yang biasanya sangat menjaga kesucian diri,
seperti berwudlu sebelum menulis kitabnya.”
Mendengar jawaban di atas, saya belum setuju karena:
1. Bagaimana kalau buku biasa ditulis oleh ulama juga?
2.Bagaimana kalau penulis buku biasa memiliki kemampuan agama
lebih luas dari penulis buku berbahasa Arab?
3. Bukankah tafsir al-Mishbah juga ditulis menggunakan bahasa
Indonesia?
Ada yang punya pendapat lain? J
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|
No comments:
Post a Comment