Hadirnya hari
raya Imlek mengingatkan saya pada buku cara belajar bahasa Mandarin yang sempat
dibeli bertahun-tahun yang lalu. J
Ada beberapa
alasan yang sering dikemukakan orang ketika ingin belajar bahasa Mandarin,
tentunya selain minat.
Dikabarkan bahwa
Amerika menganjurkan warganya belajar bahasa Mandarin. Ada yang mengatakan
warga Amerika jarang yang berminat belajar bahasa asing, padahal Eropa sendiri
2-3 bahasa asing sudah biasa dipelajari. Mungkin karena orang Amerika ingin
fokus berkarya ya, kan bahasa Inggris sudah cukup?
Dengan adanya
pergerakan ekonomi yang super dahsyat di China, pemerintah Amerika cukup serius
memperhatikan bahasa Mandarin. Terbukti pada saat kampanye, bahasa China
(Mandarin) menjadi dari 3 bahasa yang digunakan untuk kartu suara.
Namun kalau ada
yang mengatakan bahasa Mandarin akan menggantikan peran bahasa Inggris di
kancah internasional, saya pikir ini tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Memang pengguna
bahasa Mandarin itu jauh lebih banyak dari pengguna bahasa Inggris, tapi itu
bukan dalam forum internasional, melainkan dituturkan oleh bangsa atau
keturunan China sendiri.
Ada yang
mengatakan bahwa kalau bahasa Mandarin ingin menggantikan bahasa Inggris, maka
bahasa Mandarin harus berjaya dulu di Asia.
Jadi, yang
belajar bahasa Mandarin saat ini, bukan karena ingin melupakan bahasa Inggris,
tapi mempunyai alasan-alasan tertentu, seperti:
1. Ingin menjadi
pakar bahasa Mandarin
2. Ingin
berbisnis yang melibatkan relasi dengan China
3. Ingin
berekreasi (Kita tahu China punya segudang keunikan dan kemegahan)
4. Karena etnis
keturunan China, seperti Tionghoa (Ini mirip orang Islam belajar bahasa Arab)
5. Ingin gaul
aja (misal: karena suka artis China, karena teman-teman banyak berbicara China)
Sampai saat ini,
saya masih menilai bahwa bahasa Mandarin itu masih hampir sejajar dengan bahasa
Jepang, Korea, Francis, Jerman dan Spanyol. Sama sekali belum sejajar dengan
bahasa Inggris.
Namun demikian,
belajar bahasa Mandarin bisa menjadi penting kalau kita menginginkannya. Bahkan
bisa saja sebagai hiburan selingan ketika belajar bahasa Inggris.
Dengan bekal
kemampuan bahasa Inggris, kita bisa sedikit membandingkan pola kalimat bahasa
China dan Inggris sehingga bisa menambah wawasan kita di dunia kebahasaan.
Membandingkan
bahasa Mandarin dan bahasa Inggris mirip seorang mahasiswa jurusan bahasa Arab
yang membuat skripsi dengan membandingkan pembentukan Subyek (Isim Fa’il) dalam
bahasa Arab dan Inggris. Hasilnya, keren!
Bahkan belajar
dua bahasa asing itu bisa bertambah bijak lho, walaupun kita fokusnya ke bahasa
Inggris. Bijak gimana maksudnya? Kita akan bijak ketika mendengar orang lain
berbahasa Inggris salah karena tahu betapa rumitnya suatu bahasa, apalagi
bahasa orang lain, kesalahan itu hal biasa asal tidak sengaja dan merasa benar
sendiri. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment