Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, February 20, 2015

Kendala Belajar Bahasa Arab Otodidak

Bukan tanpa alasan kalau banyak orang mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu susah, apalagi tanpa guru.

Kalau santri banyak yang mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu harus dengan guru (manusia, bukan buku saja) agar tidak keliru maknanya.

Namun bagi saya, belajar bahasa Arab juga bisa dilakukan tanpa guru langsung. Kita bisa menggunakan berbagai buku dan kamus seperti halnya belajar bahasa Inggris.

Kalau ada yang mengatakan bahwa belajar bahasa Arab secara otodidak pasti menemukan banyak kesulitan, saya yakin bahwa belajar bahasa Inggris juga akan menemukan banyak kesulitan walaupun ada gurunya langsung. Namanya juga belajar….!

Saya menilai bahwa kesulitan belajar bahasa Arab itu bukan hanya tergantung pada ada atau tidak adanya guru, tapi kesulitan akan datang untuk materi-materi tertentu.

Mari kita sedikit rinci kesulitan belajar bahasa Arab tanpa guru:


Belajar bahasa asing apapun, kamus menjadi modal yang sangat penting. Tanpa ini, kosakata kita akan minim sekali. Tanpa kamus mungkin saja kita bisa percakapan bahasa Arab, tapi tidak mungkin mampu memahami teks dalam bahasa Arab, seperti buku-buku tebal berbahasa Arab.

Menghimpun kosakata hanya dari guru langsung hanya akan menjadi taklid buta saja dan membunuh kreativitas belajar. Masa iya semua kitab harus ditanyakan kepada guru. Bagaimana kalau mau membaca koran berbahasa Arab? Bagaimana kalau mau membaca blog berbahasa Arab? Bagaimana kalau ingin membaca surat berbahasa Arab? Apakah harus nunggu guru dulu? Oh tidaaaak…!!! Guru juga banyak kerjaan, tahu…he…he..

1. Kesulitan belajar bahasa Arab tanpa guru itu terjadi ketika menggunakan kamus Arab – Indonesia

Salah satu kemudahan belajar bahasa Inggris adalah saya bisa mencari arti kata apapun dari kamus. Namun cara ini tidak berlaku dalam bahasa Arab.

Ketika ingin mencari arti dari:
يَفْعَلُوْنَ

Maka saya harus mencari asal kata dulu menjadi tiga atau empat huruf, misal:
فَعَلَ

Ini juga yang sangat menghambat saya belajar bahasa Arab tanpa guru. Saya harus mikir setiap ingin menggunakan kamus. Biar kita cerdas, kali. Hiks…hiks..

Mungkin saja ada kamus yang tidak perlu mencari asal kata, namun entah berapa harganya karena pasti tebal sekali. Kamus yang tebalnya 1591 halaman (Al-Munawwir) tetap harus mencari asal kata.


2. Kesulitan membaca Arab gundul (tulisan Arab tanpa sakal Fathah, Kasrah, Dlammah)

Sebagai pemula saya kesulitan membaca Arab gundul yang ada di tengah kata. Kalau di akhir kata, kita bisa menggunakan pola-pola yang dikenalkan dalam bab I’rab.

Misal:
سَبُّوْرَةٌ
(sabbuuratun)

Kenapa tidak dibaca begini:
سَبُّوْرِةٌ
(Sabburitun)

Atau begini:

سِبُّوْرَةٌ
(Sibburatun)

Atau:
سَبُّوَرَةٌ
(Sabbuwaratun)


Alhasil, sampai saat ini, saya mengandalkan hapalan dari kamus untuk membaca Fathah, Kasrah atau Dlammah di tengah kata.

Apakah perbedaan cara baca mungkin terjadi? Ya, mungkinlah. Ini buktinya:
Sejak sekolah, saya membaca bahasa Arab dari tas adalah “Mahfadlatun”. Namun dalam kamus al-Bisri, tas itu “Mihfadlatun” (Beda ‘a’ dan ‘i'). Untung-untung kalau perbedaan tersebut sama artinya, bagaimana kalau beda? Oh my God…!


Cukup dulu curhatnya ya… Semoga tidak mengurangi semangat belajar bahasa Arab. Lebih kerennya, ngasih solusi buat saya J

Related Posts:
Maf’ul Bih (Obyek) Kalimat Bahasa Arab
Perbedaan Muslimun, Musliman, Muslimuuna, Muslimiina Bahasa Arab

Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment