Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, February 20, 2015

Kerumitan Penerjemah Pemula Bahasa Inggris

Beberapa orang pernah memberikan saran bahwa untuk menjadi penerjemah itu:

1. Harus fokus pada satu bidang, misal: pendidikan saja, sejarah Islam saja, dll.
Fokus di sini mirip dengan konsentrasi suatu jurusan, misal: spesialis dokter gigi, spesialis penyakit dalam, dll.

2. Harus membaca buku yang ditulis dalam bahasa sumber dan bahasa target (bahasa sasaran).
Misalnya, kita akan menterjemahkan buku berbahasa Inggris (bahasa sumber terjemahan), maka sebaiknya kita pernah membaca topik yang ada pada buku tersebut dalam bahasa Indonesia (bahasa target terjemahan)


Meskipun banyak sekali motivasi untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, namun tetap saja prakteknya kita harus realistis. Kalau kecerdasan kita normal (bukan jenius), maka pengakuan ini mungkin bisa menjadi pengontrol ambisi kita:

“Seorang penerjemah yang sudah banyak dikenal di Internet, ia tidak berani menerima proyek terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, padahal ia sudah biasa menterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.”

Pengakuan di atas benar-benar menjadi introspeksi bagi saya yang baru belajar terjemahan. Orang yang sudah jadi penterjemah saja sudah ‘enggak sanggup’ menterjemahkan bolak-balik, apalagi saya. J

Saya pikir pengakuan di atas harus menjadi kontrol bagi para pelajar bidang terjemahan agar tidak terlalu banyak menghadapi kesulitan di belantara penerjemahan.

Ini saya berikan contoh kerumitan dalam terjemahan. Mari terjemahkan kalimat di bawah ini:

1. In the name of God, Most Gracious, Most Merciful.
2. Praise be to God, the Cherisher and Sustainer of the worlds.

Saya menduga, kalau tanpa membaca referensi kalimat di atas dalam bahasa Indonesia, rasanya sangat mustahil penerjemah pemula mampu menterjemahkannya dengan tepat (layak).

Kalau kita sudah pernah membaca dalam bahasa Indonesia, mungkin tanpa berpikir panjang langsung saja menterjemahkannya sepert ini:

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

Namun terjemahan di atas tidak akan muncul begitu saja kalau kita sama sekali belum pernah membaca terjemahan al-Fatihah dalam bahasa Indonesia, bukan?

Mari terjemahkan dua kalimat di atas hanya dengan kemampuan bahasa, tanpa wawasan:

1. In the name of God, Most Gracious, Most Merciful.
Mungkin bisa diterjemahkan seperti ini:
Dalam nama Tuhan, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.

2. Praise be to God, the Cherisher and Sustainer of the worlds.
Ini juga mungkin diterjemahkan seperti ini:
Puji kepada Tuhan, Yang Maha Terhormat dan Maha Kuasa atas alam-alam.


Silahkan bandingkan terjemahan terakhir ini dengan sebelumnya. Tentu kita kurang nikmat membacanya. J Padahal bahasa itu tidak hanya harus benar, tapi harus nikmat dibaca sehingga menimbulkan pembaca ketagihan.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment