Meskipun bahasa Inggris tidak menjadi mata pelajaran wajib di
Sekolah Dasar (SD), tapi tuntutan untuk memahami bahasa Inggris tetap masih
penting. Bahkan sebagian Sekolah Dasar memasukkannya sebagai muatan lokal.
Susahnya belajar bahasa Inggris bukan hanya dirasakan oleh
para siswa, namun banyak orangtua murid yang ikut merasakannya, terutama ketika
anaknya harus mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR) bahasa Inggris.
Bagi orang tua yang sama sekali tidak memahami bahasa Inggris
dan anaknya sangat alergi bahasa asing ini seringkali terjadi mengerjakan tugas
dengan melihat tugas teman di sekolah sebelum masuk mata pelajaran
bersangkutan. Cara ini selain membuat anak terbiasa berbuat curang (nyontek),
tapi para siswa menderita penyakit ‘buta’, yaitu buta bahasa Inggris selama
bertahun-tahun (selama sekolah).
Salah satu solusinya adalah bagi orangtua generasi sekarang dituntut untuk membantu anaknya belajar bahasa
Inggris, antara lain:
1. Mengirim anak ke lembaga kursus bahasa Inggris (kalau
punya uang. he..he..)
2. Memanggil guru private bahasa Inggris ke rumah (biasanya
lebih mahal dari biaya kursus)
3. Mencari referensi sendiri demi anak, misalnya membeli buku
atau berselancar di Internet mencari referensi untuk menjawab soal PR anak.
Banyak ko….
Lalu, kita mau pilih mana?
1. Membiarkan anak nyontek tugas temannya, atau
2. Berkorban dengan mencarikan jawaban dan penjelasannya dari
berbagai media, baik offline maupun online.
Mungkin saja bagi orangtua yang berusia di atas 45 tahun,
akan kesulitan berselancar di Internet mencari materi bahasa Inggris. Tapi
untuk orangtua di bawah 45 tahun rasanya masih banyak kesempatan untuk cerdas belajar
bahasa Inggris di Internet walaupun tidak menjadi ahli bahasa Inggris. J
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|
No comments:
Post a Comment