ISIS semakin terkenal saja, bahkan Indonesia diduga menjadi
negara sasaran perekrutan anggota ISIS.
Entah apa yang mereka persiapkan sehingga mampu membangun
kekuatan dahsyat. Padahal mereka pasti sembunyi-sembunyi di balik pemerintahan
yang ada.
Kalau taring Iran muncul itu sangat mungkin karena didukung
oleh pemerintahnya sendiri untuk keras terhadap Barat (yang nakal). Tapi apakah
ISIS dilegalkan oleh Syuriah dan Irak? Tidak, kan?
Irak sendiri baru-baru ini menggempur ISIS untuk merebut
kembali sebuah kota yang sudah diduduki komunitas ekstrimis tersebut. Ini bukti
bahwa pemerintah tidak ada di balik mereka.
Lalu, kenapa Indonesia menjadi sasaran?
Saya mencoba membuat hipotesis ringan tentang alasan ISIS
merekrut orang Indonesia, antara lain:
1. Orang Indonesia relatif mudah beradaptasi
Kita bisa melihat orang-orang menyambut baik turis asing,
para bintang film dan tamu-tamu dari negara lain. Bahkan sebagian Indonesia
tampak lebih cinta pada bahasa asing.
Bagaimana dengan negara-negara Arab?
Ada rumor bahwa orang Arab itu ada yang merasa lebih tinggi
dari bangsa lain. Bahkan dirumorkan pula kuatnya bahasa Arab cukup dipengaruhi
oleh ketidak-mauan orang Arab belajar bahasa Inggris.
Ini bukan tanpa alasan. Suatu ketika sekolah saya dulu
kedatangan guru dari salah satu negara Arab. Di awal-awal, ia masuk kelas semaunya.
Ketika ditegur oleh salah satu guru yang mampu berbahasa Arab dengan bahasa
yang dihalus-haluskan, guru orang Arab tersebut tetap marah! Lha…ada apa
dengannya?
Berbanding terbalik dengan orang Indonesia. Contoh kita jadi
dosen tamu yang baru beberapa kali ngajar. Kemudian kita ditegur oleh bagian
pendidikan karena jadwal ngajar salah. Mungkin kita akan gelagapan dan segera
meminta maaaf.
Nah, sikap baik orang Indonesia ini bisa dimanfaatkan ISIS.
2. Orang Indonesia kurang rajin berpikir kritis
Orang Indonesia memang sudah banyak yang berprestasi, tapi
masih banyak pula yang hidup di alam kegelapan ilmu pengetahuan.
Bahkan ada yang rajin menghapal tentang agama, tapi mereka
tidak berusaha untuk memahaminya dengan kritis. MIKIR menjadi barang langka
bagi sebagian orang Indonesia, meskipun yang rajin membaca. Kenapa? Karena ada
budaya tunduk dan patuh pada guru walaupun tidak mengerti. Kalau tidak patuh,
gurunya pasti marah!!!
3. Muslim Indonesia masih belum memiliki idola
Kita tahu bahwa banyak sekali orang Islam jadi pemimpin di
negeri ini, tapi apakah orang-orang Muslim Indonesia sudah menemukan idolanya
di pemerintahan atau di legislatif?
Yang terdengar, para koruptor banyak orang Islam, anggota DPR
yang berantem banyak orang Islam, karena memang kebanyakan yang memegang kuasa
negeri ini orang Islam.
Sayangnya, pemimpin Muslim belum mampu menjadi idola Muslim
lainnya. Sementara itu, ISIS dikabarkan mau dan mampu mengimingi-imingi hadiah
untuk yang mampu merekrut anggota baru. Apakah ini tidak menggiurkan? Apalagi dilabeli
bendera “JIHAD”.
Apakah ISIS muncul tanpa sebab?
Pasti ada celah untuk didobrak oleh ‘para pejuang’ ISIS. Kita
tahu bahwa TKI Indonesia sering terdengar menderita dan berderai air mata
karena kelakuan para majikannya di Arab dan Malaysia. Bukankah kedua negara ini
mengibarkan ‘bendera’ Islami? Tapi kenapa TKI terus menderita, padahal orang
Islam juga?
Kenapa orang Islam Indonesia banyak yang miskin, sementara
saudaranya yang sama Muslim banyak juga yang kaya?
Ini peluang besar untuk dimanfaatkan ISIS. “Daftar segera ke
ISIS dan dapatkan bayaran gede di dunia dan surga!” Mungkin begitu kata para
pemangku ISIS. He..he..
Lalu, apakah saya akan segera daftar ISIS?
Saya enggak punya nyali untuk perang. Mendingan nanam
singkong saja di ladang. He..he..
Jenggot 1 lembar saja enggak terurus, apalagi harus ngangkat
senjata!!! Dor, dor, doooor!!!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
wah isis semakin banyak aja blog yg membahasnya ya mas. he he ;-)
ReplyDelete