Kita mungkin pernah mendengar atau melihat orang yang ngobrol
dengan nada mengejek berkata: “Ngapain masuk ISIS, enggak ada kerjaan aja?
Mendingan aku, enggak pernah mikir yang aneh-aneh, yang penting solat, pengajian,
sudah deh!”
Atau begini: “Tuh lihat, dia gak punya otak apa, mau-maunya
masuk ISIS? Sudah tahu itu organisasi radikal, membantai banyak orang.
Mendingan kaya aku, jalani saja Islam itu sesuai Quran dan Hadits, ya sudah….!”
Bahkan kalau saya melihat seolah-olah orang yang mengatakan
ungkapan seperti di atas tampak merasa dia lebih benar. He..he.. padahaaal….
“Tidak sadar, kita ini tidak tertarik masuk ISIS atau
organisasi Islam radikal lain bukan karena ilmu Islam kita hebat, tapi karena
memang kita tidak peduli untuk kemajuan Islam, mikir Islamnya juga hampir
enggak pernah. Kita hanya tahunya Islam itu solat dan puasa, sudah!!! Gubrak !!!”
Jadi, kita jangan mencibir orang yang bergabung ke ISIS karena
boleh jadi mereka lebih besar perhatiannya terhadap Islam dibanding kita.
Namun bukan berarti kita harus masuk berbondong-bondong masuk
ISIS, tapi kita minimal tidak merasa lebih hebat dari mereka.
Bukankah kalau kita hanya kembali ke Quran dan Hadits akan
selamat? 100% benar, tapi masalahnya untuk memahami Quran dan Hadits itu
membutuhkan ilmu, Tafsir juga sudah berbeda-beda, apalagi Fiqih jihadnya.
Jadi, saya sangat muak mendengar seseorang dengan nada angkuh
mengatakan: “Kita kembali saja ke Quran dan Hadits, pasti selamat!” Masalahnya,
memahami terjemah Quran juga saya masih pusing, bagaimana prakteknya. He..he..
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment