Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, April 10, 2015

Kenapa Situs Islam Arrahmah dot com Diblokir?

Setelah ada berita 22 situs Islam diblokir Kominfo karena dianggap menyebarluaskan paham radikal, saya jadi penasaran, bagaimana penilaian orang-orang terhadap situs tersebut?

Situs Arrahmah.com memiliki motto sebagai berikut [1]:

1. Menolak Pancasila dan menganggap Pancasila Thogut (sesembahan selain Allah)

2. Menolak Sistem Demokrasi dan Menganggapnya sebagai sistem Kuffar

3.Menganggap Taliban- Alqaeda- Boko haram dan ISIS sebagai Mujahidin

4.Menganggap setiap aksi-aksi teror kepada non muslim sebagai jihad padahal pancasila yang mereka anggap thogut bukanlah agama dan tidak bertentangan dengan agama.


Kalau benar motto-nya seperti di atas pasti diblokirlah, wong jelas-jelas menentang pemerintah. Sayang sekali sekarang tidak bisa membuka langsung situsnya.

Bahkan benih-benih kebencian terhadap situs Arrahmah sudah terlontar dari isu penolakan radikalisme bahwa situs radikal lebih berbahaya dari situs porno karena situs radikal merusak iman, sedangkan situs porno tak berdosa, hanya makruh [1]. Pendapat ini dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Agil Siradj.

Ketika mengenang masa kuliah dulu, saya juga teringat ada seorang mahasiswa yang dengan menggebu-gebu membenci beberapa perusahaan karena diisukan ikut menyokong dana untuk Israel. Ia mengatakan telah mendapatkan beritanya dari Arrahmah (kalau enggak salah).

Namun demikian, pembelaan terhadap situs Arrahmah juga pasti tidak sedikit karena pemahaman Islam sudah biasa berbeda-beda, bahkan bisa sampai berdebat sengit, mungkin juga adu jotos seperti anggota DPR. Hi..hi..

Aliran tradisional menyalahkan yang moderat karena terlalu berani dalam berpikir kritis, pun sebaliknya, yang moderat menyalahkan Muslim tradisional karena terlalu sering melakukan bid’ah (yang tidak dicontohkan Rasul) dan semangat juangnya loyo.

Namun Muslim moderat juga masih dianggap loyo oleh Muslim garis keras/radikal. Lalu orang awam pilih yang mana?
Itu tergantung minat masing-masing. He..he.. Namun ketahuilah resikonya antara lain:
1. Ikut aliran tradisional yang primitif
Kita melakukan ibadah tanpa filter. Tak peduli dicontohkan oleh rasul atau tidak, kita lakukan. Tak peduli bid’ah atau syirik, kita tetap melakukannya. Namun kehidupan sehari-harinya adem ayem karena tidak suka menyalahkan ke-Islaman orang lain.

2. Ikut aliran moderat
Islam moderat juga masih kabur maknanya. Ada yang mengatakan Muslim moderat itu bisa lebih toleran, ada juga yang mengatakan Muslim yang anti bid’ah. Di sini sebut saja Muslim moderat itu anti bid’ah.

Ini biasanya suka menyalahkan orang-orang yang melakukan bid’ah. Dalih favoritnya adalah “Kita kembali kepada Quran dan Sunnah”. Pola dakwah Muslim moderat ini seringkali mengusik pada ‘dukun’ Muslim.

Ikut aliran ini bisa saja dibenci oleh orang-orang yang suka membakar kemenyan dan hajatan kematian. Namun kebenciannya tidak terlalu ekstrim.

3. Ikut aliran radikal
Aliran radikal juga bisa bermacam-macam, bisa radikal dalam pemikiran, bisa juga radikal dalam berperilaku.

Saya menilai FPI itu radikal dalam berperilaku. Reaksi masyarakat? BENCI!!! Hizbut Tahrir itu radikal dalam berpikir karena mereka ingin mendirikan negara Islam (khilafah) yang dipimpin oleh satu khalifah untuk semua Muslim di dunia (Ini hasil obrolan saya dengan salah seorang aktivisnya dulu).

Setahu saya orang-orang Hizbut Tahrir getol menyuarakan jihad menentang Zionis dan menolak kerja sama dengan antek-antek Israel.

Mungkin situs Arrahmah juga termasuk pada aliran radikal seperti yang dilakukan Hizbut Tahrir. Namun perlu dikaji lebih jauh lagi karena toh Hizbut Tahrir masih aman-aman saja sampai sekarang.


Sumber:
islamtoleran.com. Situs Arrahmah.com & Voaislam.com Lebih Berbahaya Dari Situs Porno.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment