Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, April 23, 2015

Waspada Bisnis Online Penipuan Masuk Kampus!

Suatu hari, saya mendengar mahasiswa bercerita tentang tips sukses bisnis online yang diperoleh dari suatu seminar.

Mahasiswa tersebut bertutur bahwa sang narasumber mengaku telah sukses mendapatkan lebih dari 30 juta dari bisnis online-nya.

Apa bisnisnya?
MLM dan penjualan barang (dengan sistem barang dikirim duluan, uang belakangan)


Dalam forum tersebut, saya ikut berpendapat bahwa kita harus hati-hati dengan MLM (Multi Level Marketing) karena akan menyengsarakan anggota yang paling bontot (bungsu/terakhir).

Dengan MLM, memang sangat mungkin bos kita (upline) sukses dengan cepat memperoleh penghasilan banyak dan hadiah mobil yang mengkilap. Akan tetapi, nasib para anggota (downline) angkatan terakhir kemungkinan gagal karena susah merekrut anggota berikutnya!

Contoh:
Si A adalah orang pertama pembawa MLM di kecamatan Cinta
Si A merekrut anggota, yaitu: Si B, Si C, Si D
Si A akan mendapatkan penghasilan dari pendaftaran Si B, Si C, Si D

Si B merekrut anggota, yaitu E, F
Si A akan mendapatkan penghasilan dari pendaftaran anggota E dan F.
Terus begitu….

Jadi, Si A akan mendapatkan bagian untung dari setiap pendaftaran anggota. Maka Si A bisa kaya cepat, bukan?

Namun nasib anggota terakhir (misal, Si X, Y, Z) akan nangis, karena sudah tidak ada lagi orang yang bisa direkrut di wilayah kecamatan Cinta tersebut.

MLM kan jualan produk, masa penipuan?
Benar jualan produk. Namun sampai saat ini, yang saya tahu MLM itu menawarkan harga barangnya mahal-mahal, sehingga kalau bukan anggota MLM, maka kecil kemungkinan orang-orang akan membeli produk mahal tersebut. Ini sudah beberapa kali saya melihat bukti kegagalan teman sendiri.

Tentang MLM cukup dulu dan saya meminta teman-teman mahasiswa waspada…! Namun saya tidak berkompeten menyebut semua MLM merugikan, tapi semua MLM yang sudah ditawarkan kepada saya, semuanya merugikan, termasuk yang membawa-bawa nama Islam (menurut penilaian saya).
***

Kemudian jelang beberapa minggu, ada seorang pemuda yang mengaku pengusaha muda sukses, motivator dan konsultan yang berpenghasilan 1 milyar. Ia berusia 19 tahun.

Masuk kelas dan berbicara motivasi dengan nada meledak-ledak. Sayang sekali sebagian mahasiswa, termasuk saya merasa bicaranya terlalu cepat, sehingga susah sekali dipahami.

Durasinya sangat singkat, hanya 10 menit. Ia membuka sesi tanya-jawab. Karena tidak ada yang bertanya, saya meminta kontak personnya, minimal e-mail.

Sang motivator tersebut memberikan nomor HP, BBM dan alamat website. Yang membuat saya terkejut, ia mengundang mahasiswa untuk ikut seminarnya dan langsung membuka pendaftaran di kelas dengan alasan quota terbatas. Tiket seminar pun dikeluarkan.

Sang motivator keluar kelas. Perkuliahan dilanjutkan. Saya iseng membuka website-nya di Internet. Apa hasilnya?

1. Alamat website tidak bisa dibuka. Saya kontak mahasiswa yang ikut membagikan tiket seminarnya, ia tidak tahu apa-apa walaupun dari kejauhan terlihat sudah menanyakan lagi kepada sang motivator tadi yang baru keluar dari kelas lain.

2. Kemudian saya cari lagi di Om Google. Oh, ada di Blogspot nama perusahaannya. Sayang sekali sudah tidak update lagi.

3. Karena motivator muda tadi menyebutkan bosnya. Maka saya lakukan browsing lagi. “Oh iya ada”, namun terakhir update Januari 2015.

Memang ada Twitter dan Facebook-nya di halaman pertama Google, tapi saya tidak membukanya karena ia tidak mengenalkannya saat presentasi.

Kemudian muncullah keraguan saya terhadap sang motivator yang sekaligus pengusaha muda tersebut: “Jangan-jangan dia hanya ingin mengajak mahasiswa ikut seminar dan kesuksesannya diperoleh dari hasil jualan tiket seminar?”

Saya konfirmasi ke pihak kampus. Ternyata, dalam proposalnya tidak menyebutkan akan membuka pendaftaran langsung. Ia hanya ingin mensosialisasikan bisnisnya. Pihak kampus pun tampak kaget!

Sampai di situ, saya mengambil pelajaran:
1. Kalau kita benar-benar sudah menjadi pengusaha sukses dan ingin mengajak orang lain dalam seminar, maka berikanlah media online yang up to date, misal blog, Facebook, Twitter, Google Plus, atau yang lain agar orang lain bisa berkomunikasi dan mengecek kredibilitas kita sebelum seminar.

2. Ini juga menjadi tanggung jawab pihak kampus karena orang yang menjadi pembicara di kampus kadang-kadang dianggap mahasiswa bahwa orang tersebut sudah bisa dipercaya. Dengan demikian, kampus juga sebaiknya melakukan verifikasi Trust narasumber melalui pihak ketiga, misal Internet atau dosen-dosen bisnis yang ada di kampus.

3. Diusahakan tidak ada pendaftaran langsung di kelas atau di kampus secara mendadak. Saya mencurigai pendaftaran yang dilakukan secara mendadak karena seharusnya orang ikut seminar itu harus tahu dulu tentang pemberi seminar, apakah layak dipercaya atau enggak?

4. Kalau sudah terlanjur bayar pendaftaran, ikut saja seminarnya. Namun jangan mengeluarkan lagi uang dengan alasan apapun, termasuk dengan dalih investasi.

5. Saya sendiri menganjurkan kepada calon pengusaha: “Pasanglah target yang kecil dulu!” Misal Rp 1 juta per bulan, maksimal Rp 10 juta per bulan. Jangan terhipnotis dengan penghasilan 1 milyar!!!

Okay, itu sharing kali ini. Walaupun kampus memiliki image steril, namun tetap harus waspada sekarang bisa jadi target penipuan bisnis online juga. Salah satu buktinya, para dosen di sebuah perguruan tinggi Islam negeri juga pernah ikut investasi bodong (penipuan), padahal mereka seharusnya lebih waspada karena lebih tahu cara berbisnis menurut Islam, bukan?

Jadi, waspadalah!


"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

4 comments:

  1. kalau saya pak pernah ikut bisnis MLM TIENSI dari China. Waktu itu Habis Rp 3 Juta dan Belum ada yg mau bergabung karena semua dikampus saya udah pada tahu duluan. hufh.., rugi deh saya ;-)

    ReplyDelete
  2. Ternyata Mas Afrid salah satu korbannya juga.

    Saya juga dulu pernah diajak TIANSHI. Setelah kuliah, pengurus mesjid dekat kampus ngajak pertemuan bisnis, tapi tidak ngasih tahu tempatnya.

    Setelah ikut, eh tempatnya di hotel kecil dan ada yang bilang bahwa bisnisnya adalah MLM.

    Saya dan seorang teman pura-pura ada keperluan lain, daaan kabuuuuuur.... :)

    ReplyDelete
  3. Terimakasih infonya .. sangat membantu agar tidak tertipu

    ReplyDelete

  4. http://mentaripkr.blogspot.com/2015/05/7-artis-berpayudara-selsi-tanpa-operasi.html
    HAI GAN BURUAN GABUNG DI SITUS POKER ONLINE KAMI WWW.MENTARIPOKER.COM
    KINI HADIR PROMO BESAR-BESARAN MINIMAL DEPOSIT RP.100.000 BONUS RP.100.000
    BERLAKU KELIPATAN HINGGA RP.1000.000 TUNGGU APA LAGI GAN BURUAN AJAK TEMAN-
    TEMAN ANDA UNTUK BERGABUNG DI SITUS POKER ONLINE KAMI BONUS REFERRAL20%
    UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT SILAKAN HUBUNGI LIVECHAT KAMI..

    ReplyDelete