Suatu hari, saya mendengar mahasiswa bercerita tentang tips
sukses bisnis online yang diperoleh dari suatu seminar.
Mahasiswa tersebut bertutur bahwa sang narasumber mengaku
telah sukses mendapatkan lebih dari 30 juta dari bisnis online-nya.
Apa bisnisnya?
MLM dan penjualan barang (dengan sistem barang dikirim
duluan, uang belakangan)
Dalam forum tersebut, saya ikut berpendapat bahwa kita harus
hati-hati dengan MLM (Multi Level Marketing) karena akan menyengsarakan anggota
yang paling bontot (bungsu/terakhir).
Dengan MLM, memang sangat mungkin bos kita (upline) sukses
dengan cepat memperoleh penghasilan banyak dan hadiah mobil yang mengkilap. Akan
tetapi, nasib para anggota (downline) angkatan terakhir kemungkinan gagal
karena susah merekrut anggota berikutnya!
Contoh:
Si A adalah orang pertama pembawa MLM di kecamatan Cinta
Si A merekrut anggota, yaitu: Si B, Si C, Si D
Si A akan mendapatkan penghasilan dari pendaftaran Si B, Si
C, Si D
Si B merekrut anggota, yaitu E, F
Si A akan mendapatkan penghasilan dari pendaftaran anggota E
dan F.
Terus begitu….
Jadi, Si A akan mendapatkan bagian untung dari setiap
pendaftaran anggota. Maka Si A bisa kaya cepat, bukan?
Namun nasib anggota terakhir (misal, Si X, Y, Z) akan nangis,
karena sudah tidak ada lagi orang yang bisa direkrut di wilayah kecamatan Cinta
tersebut.
MLM kan jualan produk, masa penipuan?
Benar jualan produk. Namun sampai saat ini, yang saya tahu
MLM itu menawarkan harga barangnya mahal-mahal, sehingga kalau bukan anggota
MLM, maka kecil kemungkinan orang-orang akan membeli produk mahal tersebut. Ini
sudah beberapa kali saya melihat bukti kegagalan teman sendiri.
Tentang MLM cukup dulu dan saya meminta teman-teman mahasiswa
waspada…! Namun saya tidak berkompeten menyebut semua MLM merugikan, tapi semua
MLM yang sudah ditawarkan kepada saya, semuanya merugikan, termasuk yang
membawa-bawa nama Islam (menurut penilaian saya).
***
Kemudian jelang beberapa minggu, ada seorang pemuda yang
mengaku pengusaha muda sukses, motivator dan konsultan yang berpenghasilan 1
milyar. Ia berusia 19 tahun.
Masuk kelas dan berbicara motivasi dengan nada meledak-ledak.
Sayang sekali sebagian mahasiswa, termasuk saya merasa bicaranya terlalu cepat,
sehingga susah sekali dipahami.
Durasinya sangat singkat, hanya 10 menit. Ia membuka sesi
tanya-jawab. Karena tidak ada yang bertanya, saya meminta kontak personnya,
minimal e-mail.
Sang motivator tersebut memberikan nomor HP, BBM dan alamat
website. Yang membuat saya terkejut, ia mengundang mahasiswa untuk ikut
seminarnya dan langsung membuka pendaftaran di kelas dengan alasan quota
terbatas. Tiket seminar pun dikeluarkan.
Sang motivator keluar kelas. Perkuliahan dilanjutkan. Saya
iseng membuka website-nya di Internet. Apa hasilnya?
1. Alamat website tidak bisa dibuka. Saya kontak mahasiswa yang
ikut membagikan tiket seminarnya, ia tidak tahu apa-apa walaupun dari kejauhan
terlihat sudah menanyakan lagi kepada sang motivator tadi yang baru keluar dari
kelas lain.
2. Kemudian saya cari lagi di Om Google. Oh, ada di Blogspot
nama perusahaannya. Sayang sekali sudah tidak update lagi.
3. Karena motivator muda tadi menyebutkan bosnya. Maka saya lakukan
browsing lagi. “Oh iya ada”, namun terakhir update Januari 2015.
Memang ada Twitter dan Facebook-nya di halaman pertama Google,
tapi saya tidak membukanya karena ia tidak mengenalkannya saat presentasi.
Kemudian muncullah keraguan saya terhadap sang motivator yang
sekaligus pengusaha muda tersebut: “Jangan-jangan dia hanya ingin mengajak
mahasiswa ikut seminar dan kesuksesannya diperoleh dari hasil jualan tiket
seminar?”
Saya konfirmasi ke pihak kampus. Ternyata, dalam proposalnya
tidak menyebutkan akan membuka pendaftaran langsung. Ia hanya ingin
mensosialisasikan bisnisnya. Pihak kampus pun tampak kaget!
Sampai di situ, saya mengambil pelajaran:
1. Kalau kita benar-benar sudah menjadi pengusaha sukses dan
ingin mengajak orang lain dalam seminar, maka berikanlah media online yang up
to date, misal blog, Facebook, Twitter, Google Plus, atau yang lain agar orang
lain bisa berkomunikasi dan mengecek kredibilitas kita sebelum seminar.
2. Ini juga menjadi tanggung jawab pihak kampus karena orang
yang menjadi pembicara di kampus kadang-kadang dianggap mahasiswa bahwa orang
tersebut sudah bisa dipercaya. Dengan demikian, kampus juga sebaiknya melakukan
verifikasi Trust narasumber melalui pihak ketiga, misal Internet atau
dosen-dosen bisnis yang ada di kampus.
3. Diusahakan tidak ada pendaftaran langsung di kelas atau di
kampus secara mendadak. Saya mencurigai pendaftaran yang dilakukan secara
mendadak karena seharusnya orang ikut seminar itu harus tahu dulu tentang
pemberi seminar, apakah layak dipercaya atau enggak?
4. Kalau sudah terlanjur bayar pendaftaran, ikut saja
seminarnya. Namun jangan mengeluarkan lagi uang dengan alasan apapun, termasuk
dengan dalih investasi.
5. Saya sendiri menganjurkan kepada calon pengusaha: “Pasanglah
target yang kecil dulu!” Misal Rp 1 juta per bulan, maksimal Rp 10 juta per
bulan. Jangan terhipnotis dengan penghasilan 1 milyar!!!
Okay, itu sharing kali ini. Walaupun kampus memiliki image steril,
namun tetap harus waspada sekarang bisa jadi target penipuan bisnis online juga.
Salah satu buktinya, para dosen di sebuah perguruan tinggi Islam negeri juga pernah
ikut investasi bodong (penipuan), padahal mereka seharusnya lebih waspada
karena lebih tahu cara berbisnis menurut Islam, bukan?
Jadi, waspadalah!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
kalau saya pak pernah ikut bisnis MLM TIENSI dari China. Waktu itu Habis Rp 3 Juta dan Belum ada yg mau bergabung karena semua dikampus saya udah pada tahu duluan. hufh.., rugi deh saya ;-)
ReplyDeleteTernyata Mas Afrid salah satu korbannya juga.
ReplyDeleteSaya juga dulu pernah diajak TIANSHI. Setelah kuliah, pengurus mesjid dekat kampus ngajak pertemuan bisnis, tapi tidak ngasih tahu tempatnya.
Setelah ikut, eh tempatnya di hotel kecil dan ada yang bilang bahwa bisnisnya adalah MLM.
Saya dan seorang teman pura-pura ada keperluan lain, daaan kabuuuuuur.... :)
Terimakasih infonya .. sangat membantu agar tidak tertipu
ReplyDelete
ReplyDeletehttp://mentaripkr.blogspot.com/2015/05/7-artis-berpayudara-selsi-tanpa-operasi.html
HAI GAN BURUAN GABUNG DI SITUS POKER ONLINE KAMI WWW.MENTARIPOKER.COM
KINI HADIR PROMO BESAR-BESARAN MINIMAL DEPOSIT RP.100.000 BONUS RP.100.000
BERLAKU KELIPATAN HINGGA RP.1000.000 TUNGGU APA LAGI GAN BURUAN AJAK TEMAN-
TEMAN ANDA UNTUK BERGABUNG DI SITUS POKER ONLINE KAMI BONUS REFERRAL20%
UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT SILAKAN HUBUNGI LIVECHAT KAMI..