Tanda I’rab Nashab
dapat berupa fathah, alif, kasrah, ya dan membuang nun (hadzfu nun).
Saya mulai
dengan contoh tanda I’rab nashab fathah seperti berikut ini:
1. Isim mufrad
Isim mufrad
menjadi nashab fathah pada saat menjadi maf’ul (objek).
ضَرَبَ كَلْبً
Dia telah memukul seekor anjing
2. Jamak Taksir
Seperti halnya
pada Isim mufrad, jamak taksir menjadi nashab fathah pada saat menjadi maf’ul
(objek) juga.
ضَرَبَ كِلابً
Dia telah memukul banyak anjing
3. Fi’il mudhari’ yang
didahului amil nawashib (kata penyuruh nashab) dan akhirnya belum mendapatkan
tambahan
Yang dimaksud
tambahan di sini dapat berupa alif tatsniyah (yang menunjukkan dua), wawu jamak
(yang menunjukkan lebih dari dua) dan ya mu`annats mukhatabah. Jadi, kalau
masuk ketiga ciri tersebut, suatu fi’il mudhari’ bukan nashab fathah lagi.
Namun agar
nashab fathah, selain fi’il mudhari’ harus bebas dari tambahan 3 ciri di atas,
juga harus didahului sesuatu yang menashabkannya.
يُرِيْدُ اَنْ يَضْرِبَ
Dia ingin memukul
Yang menyuruh
nashab fathah-nya adalah karena kata يَضْرِبَ
didahului اَنْ.
Seandainya tidak didahului اَنْ, maka akan dibaca sesuai asalnya, yaitu “yadhribu”
(يَضْرِبُ).
Jadi, letak
tanda I’rab nashab fathahnya terletak pada huruf terakhir dari kata يَضْرِبَ
Kamus Kecil
Bahasa Inggris
Dia: he
(laki-laki), she (perempuan)
Ingin: want
Memukul: strike
Anjing: dog
Anjing-anjing: dogs
Example:
He wants to
strike a dog.
(Dia ingin
memukul anjing)
Kenapa kata
“want” ditambah –s? karena didahului He. Aturannya begini: Setiap kata kerja
bentuk 1 (verb 1) yang didahului She, He dan It harus ditambah –s/es.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment