Ada yang
mendefinisikan bahwa jumlah ismiyyah adalah kalimat bahasa Arab yang terdiri
atas mubtada dan khabar. Biasanya khabar berada setelah mubtada.
Tantangannya
adalah khabar harus selalu menyesuaikan diri dengan mubtadanya. Dengan
munculnya istilah mubtada khabar memberitahukan kepada kita bahwa pola jumlah
ismiyyah itu tidak selalu Isim (kata benda) + Fi’il (kata kerja), tapi bisa
juga berupa Isim + kata sifat.
Kita lihat
contoh berikut ini:
التِّلْمِيْذُ صَالِحٌ
(Murid itu shaleh)
Kita tahu bahwa
kata ‘shaleh’ itu termasuk kata sifat, bukan kata kerja, iya kan? Jadi, kalimat
di atas benar termasuk Jumlah Ismiyyah.
Ada yang
mengatakan bahwa Mubtada dan Khabar itu isim yang dirafakan. Salah satu ciri
rafa adalah dlammah.
Jadi, kalimat di
atas tidak bisa dibaca ‘At-tilmiidza shaalihan’ atau ‘At-tilmiidzi shaalihin’,
tidak bisa juga dibaca ‘At-tilmiidzu shaalihin’.
Kamus Kecil
Bahasa Inggris
itu: that
murid: student
shaleh: pious
sifat: characteristic
kata sifat: adjective
Example:
The student is
pious.
(Murid itu shaleh)
Kamus Kecil
Bahasa Arab
itu: ذَالِكَ
murid: تِلْمِيْذٌ
shaleh: صَالِحٌ
sifat: صِفَةٌ
kata sifat: كَلِمَةُ الصِّفَةِ
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment