Dalam pidato
peringatan Hari Pancasila, Jokowi menyebutkan kelahiran Soekarno di Blitar, padahal
sebagian orang berpendapat Bung Karno lahir di Surabaya.
Kesalahan itu
mengundang reaksi besar sebagian kalangan, sampai ke isu ressufle segala. Haus jabatan....? Hi..hi…
Mungkin saja
bagi para pemerhati tata negara hal di atas menjadi kesalahan besar, tapi kita
jangan terlalu main pecat orang-orang di balik pembuatannya.
Kelahiran Bung
Karno masih kontroversi antara Blitar dan Surabaya. Penulis naskah pidatonya
pun sudah minta maaf.
Apakah penulis
naskah tidak boleh salah? Memang, tapi namanya juga manusia, selama tidak
dilakukan terus menerus, maafkan sajalah….!
Kalau
kesalahannya seperti ini, harus langsung pecat:
Menuliskan “Dasar
negara Indonesia selain Pancasila”
Menuliskan “Kita
ganti Pancasila dengan dasar negara lain”.
Nah, kalau
kesalahannya seperti kedua kalimat di atas, baru kita pecat. Jangan menginginkan
orang lain jadi pejabat Superman ah….. ! Presiden ngaku tidak tahu dianggap
tidak mampu, penulis naskah pidato presiden jujur minta maaf atas kesalahannya tidak
mau dimaafkan. Lalu, ada pemimpin yang serba benar di negeri ini? Kalau
pura-pura serba benar memang ada sih… tapi apa enggak ngeri?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
Presiden juga manusia. bener ga akang?
ReplyDeleteBetul sekali, sob.... :)
Delete