Hello Katabah!
Na’at (kata sifat) dan Man’ut itu harus memiliki ciri yang
sama. Kalau man’ut-nya memiliki alif lam, maka na’at-nya harus memiliki alif
lam.
Mari kita lihat contohnya:
التِّلْمِيْذُ الْجَمِيْلُ
(Siswa yang
tampan)
التِّلْمِيْذُ النَّشِيْطُ
(Siswa yang
rajin)
السَّائِقُ الصَّادِقُ
(Sopir yang
jujur)
Melihat 3 buah contoh di atas, maka jelaslah bahwa jika man’ut-nya
memiliki alif lam (الْجَمِيْلُ), maka na’at-nya juga harus memiliki alif
lam (التِّلْمِيْذُ).
Dengan kata lain, man’ut-lah penyebab perubahan pada na’at.
Penamaannya:
1. Na’at: Tampan (الْجَمِيْلُ); Man’ut: Siswa (التِّلْمِيْذُ)
2. Na’at: Rajin (النَّشِيْطُ); Man’ut: Siswa (التِّلْمِيْذُ)
3. Na’at: Jujur (الصَّادِقُ): Man’ut: Sopir (السَّائِقُ)
“Maka kalau ada orang yang senengnya ikut-ikutan tanpa tahu
apa-apa, ia memiliki jiwa seperti na’at. Hi…hi.. Intermezo…!”
Sebenarnya dari contoh di atas pula kita bisa melihat
kesamaan na’at dan ma’ut selain dilihat dari kepemilikan alif lamnya, yaitu:
1. Sama-sama mudzakar (laki-laki)
2. Sama-sama berakhiran dlammah (I’rab rafa’)
3. Sama-sama tidak diakhiri tanwin karena kemasukan huruf
alif dan lam.
Sampai jumpa…! Tarala….. Tirili…Terele….! J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment