Hello Katabah!
Sekarang kita akan belajar tentang satuan untuk menghitung
hewan, seperti: dua ekor burung, dua ekor kambing, tiga ekor burung, dan
lain-lain.
Dalam bahasa Jepang, satuan tersebut menggunakan kata “hiki”.
Mari kita lihat contoh-contoh berikut ini:
1. Ni-hiki no neko.
(Dua ekor kucing)
2. Ni-hiki no uma
(Dua ekor kuda)
Melihat kedua contoh di atas, maka kita tahu bahwa meskipun
jumlahnya jamak (lebih dari satu), kata benda (hewan) bahasa Jepang tidak berubah.
Ini sama dengan bahasa Indonesia ya…!
Namun jangan lupa, antara kata “hiki” dan kata benda (hewan)
harus ada “no”. Dan perlu dicatat juga bahwa “hiki” biasa digunakan untuk
hewan, ikan dan serangga saja.
Mari kita lanjutkan ke contoh-contoh selanjutnya:
3. San-biki no uma
(Tiga ekor kuda)
4. Yon-hiki no uma
(Empat ekor kuda)
Selanjutnya, kita lihat penggunaan “wa” untuk menghitung
burung:
5. Ni-wa no tori.
(Dua ekor burung)
6. San-wa no tori.
(Tiga ekor burung)
KETERANGAN:
Satuan –hiki digunakan untuk binatang-binatang kecil,
seperti: anjing, ikan, kucing, serangga, dan lain-lain.
Satuan –hiki memiliki pengecualian penulisan pada:
a. ippiki: seekor
b. sanbiki: tiga ekor
c. roppiki: enam ekor
d. happiki: delapan ekor
e. juppiki: sepuluh ekor
Satuan –wa digunakan untuk binatang jenis unggas, seperti:
burung, ayam, dan lain-lain.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment