Tashrif biasa dipelajari pada Ilmu Nahwu yang mana akan
digunakan untuk mengetahui perubahan kata dalam bahasa Arab. Bisa jadi, dari
satu kata yang memiliki 6 huruf dapat diketahui akar (asal) katanya yang hanya berjumlah
3 huruf.
Yang sangat menentukan perubahan berikutnya adalah kita bisa
memperhatikan sakal (dlammah, fathah, kasrah atau sukun) pada fi’il madhi (نَصَرَ) dan fi’il
mudhari’-nya (يَنْصُرُ).
نَصَرَ(telah
menolong – fi’il madhi)
يَنْصُرُ(sedang/akan
menolong – fi’il mudhari’)
نَصْرًا(pertolongan
– mashdar)
مَنْصُوْرٌ(yang
ditolong – isim maf’ul)
اُنْصُرْ (tolonglah
– fi’il amar)
لَاتَنْصُرْ(jangan
menolong – fi’il nahyi)
مَنْصَرٌ(waktu
menolong – isim zaman)
مَنْصَرٌ(tempat
menolong – isim makan)
مِنْصَرٌ(alat
untuk menolong – isim alat)
Jadi, jika ada kata bahasa Arab yang fi’il madhi dan fi’il
mudhari’nya seperti di atas, maka gunakanlah perubahan sakalnya sesuai Tashrif
di atas.
Untuk pemula, kita bisa fokus pada perubahan pada fi’il
madhi, mudhari’ dan amar terlebih dahulu hingga kita bisa membedakan perubahan
pada Tashrif 1 dengan Tashrif yang lain.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment