Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, September 21, 2015

Al-Fatihah 1 Tata Bahasa Arab

Hello Katabah!
Kalau belajar menerapkan tata bahasa Arab pada ayat-ayat al-Qur`an rasanya akan lebih menarik karena ada orang yang bilang bahwa kajian tata bahasa Arab itu terlahir setelah para pakar bahasa menganalisis Quran.

Padahal kalau sekilas, saya menduga tata bahasa terlahir lebih dahulu seperti halnya kajian tata bahasa Indonesia yang lama kelamaan menghasilkan skripsi. Hi..hi..

Saya langsung coba saja pada Q.S. al-Fatihah ayat 1:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Sekarang, saya belajar mencari tahu alasan tentang sakal (harokat) akhir di setiap kata.

1. Kenapa dibaca “bi” (بِـ)?
Karena dari kamus bahasa Arabnya begitu.

2. Kenapa dibaca “bismi” (بِسْمِ)?
Tulisan “bismi” ini terdiri atas dua kata, yaitu: bi (بِـ) dan ismun (اِسْمٌ). Kata “bi” disebut huruf Jar, artinya “dengan”. Sedangkan “ismun” disebut “isim” (kata benda), artinya “nama”.

Lalu, mengapa dari “ismun” berubah menjadi “smin”? Karena apabila kata benda didahului dengan huruf jar, maka harus dibaca jar. Salah satu ciri jar adalah kasrah.

3. Kenapa dibaca “lahi” (اللهِ)? Padahal lafadh الله awalnya dibaca “Allahu” (اللهُ)?
Teks “smillahi” berasal dari dua kata “ismun” (اِسْمٌ) dan “Allahu” (اللهُ). Ketika digabungkan, maka menjadi “ismullahi” (اِسْمُ اللهِ). Dalam tata bahasa Arab, ini disebut dengan istilah idhafah. Kata “ismun” disebut mudhaf, sedangkan “Allahu” disebut mudhaf ilaih.

Sampai tahap 3 ini, saya sudah sedikit tahu alasan dibaca “bismillahi”.

4. Kenapa dibaca “rahmani” (الرَّحْمَنِ)?
Kata “rahmani” berasal dari kata “ar-rahmanu” (الرَّحْمَنُ), artinya Pengasih. Kata “Pengasih” di sini bukan kata benda (pelaku), tapi “sifat” karena “Pengasih” merupakan salah satu sifat dari Allah SWT, seperti kata: ramah, sopan, baik, dll.

Jadi, apabila kata “Allah” dan “ar-rahmanu” digabungkan, maka menjadi: “Allahu rahmanu” (اللهُ الرَّحْمَنُ). Ini disebut Na’at-Man’ut. Kata “Allahu” disebut Man’ut, sedangkan “ar-rahmanu” disebut “na’at” (kata sifat).

Kita ingat aturan bahwa harokat akhir dari na’at dan man’ut itu harus sama. Jika, Man’ut kasrah, maka Na’at juga harus kasrah.

Adapun dibaca “rahmani” karena kata “Allahu” sebelumnya sudah berubah menjadi “Allahi”.

Alasan nomor 4 ini berlaku juga pada kata “rahimi” (الرَّحِيْمِ). Dibaca “mi” karena didahului kata “Allahi”. Ini juga disebut Na’at-Man’ut.


Nah, itu menurut pendapat dan pengetahuanku yang terbatas ini. Apabila ada pendapat lain, silahkan…!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment