Hello Katabah!
Dalam bahasa Arab,
Maf’ul Bih adalah obyek atau yang dikenai suatu pekerjaan. Biasanya, Maf’ul Bih
ini dibaca manshub atau nashab (fathah).
Contoh:
يَحْمِلُ أَحْمَدُ الْكِتَابَ
(1. Ahmad membawa buku.)
يَزْرَعُ زَيْدٌ الْكَاسَافَةَ
(2. Zaid menanam singkong.)
يَحْفَظُ التِّلْمِيْذُ الدَّرْسَ
(3. Siswa itu menghapalkan pelajaran.)
Dari ketiga contoh di
atas, yang termasuk Maf’ul Bih adalah kata الْكِتَابَ, الْكَاسَافَةَ
dan الدَّرْسَ.
Kita dapat melihat
dengan jelas bahwa ketiga kata tersebut berharokat akhir fathah (nashab),
sehingga TIDAK dibaca “kitabi atau kitabu, kasafati atau kasafatu, darsi atau
darsu.” Kenapa? Karena kedudukannya sebagai Maf’ul Bih (obyek).
Pembagian Maf’ul Bih
meliputi dua macam, yakni:
1. Maf’ul Bih yang
berupa isim dlammir.
2. Maf’ul Bih yang
berupa isim dlahir.
Ketiga contoh di atas
termasuk Maf’ul Bih isim dlahir (nyata) karena obyeknya berupa buku, singkong
dan pelajaran. Sedangkan Maf’ul Bih isim dlammir mencakup: huwa, hum, hiya,
huma hingga ana dan nahnu (Nanti kita bahas di posting yang lain ya… J).
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
mudah bgt dipahami penjelasannya, terimakasih
ReplyDelete