Hello Katabah!
Dalam kajian tata bahasa
Arab, Naibul Fa’il adalah isim yang terletak setelah fi’il di mana fa’il-nya
tidak disebutkan.
Dengan kata lain, Naibul
Fa’il memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berupa isim yang
dibaca marfu’/rafa’. Salah satu tanda rafa’ adalah dlammah.
Contoh:
نُصِرَ اَحْمَدُ
(Ahmad telah ditolong)
غُسِلَ الصَّحْنُ
(Piring telah dicuci)
2. Jika isim fa’il
disebutkan, maka Naibul Fa’il akan berubah lagi menjadi
maf’ul bih yang dibaca nashab. Salah satu tanda nashab adalah fathah.
Contoh:
حُرِسَ الْبَيْتُ
(Rumah telah dijaga)
Kalau fa’il-nya disebutkan, maka menjadi seperti ini:
حَرَسَ اَحْمَدُ الْبَيْتَ
(Ahmad telah menjaga rumah)
قُطِفَ طَمَاطِمُ
(Tomat telah dipetik)
Kalau fa’il-nya disebutkan, maka menjadi contoh di bawah ini:
قَطَفَ زَيْدٌ طَمَاطِمَ
(Zaid telah memetik tomat)
Jadi, untuk membuat
Naibul Fa’il kita harus mampu mengubah kata aktif menjadi pasif (dari awalan
“me” menjadi “di”).
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment