Hello Katabah!
Ada tetangga yang
curhat. Ia merasa malu oleh tetangga lain karena anaknya berhenti dari dosen
honorer di sebuah perguruan tinggi negeri. Sekarang puterinya yang baru saja dikaruniai
seorang anak, malah jarang sekali keluar rumah. Ada apa ya…?
Sang ibu menginginkan
anaknya bekerja kantoran seperti orang lain mungkin karena mereka sudah
terbiasa menjadi guru PNS.
Ternyata sang anak
bekerja dari rumah, yakni bisnis online. Bahkan baju bekas ibunya yang masih
utuh (karena cukup kayak juga), ia jual juga.
Ketika ibunya harus
melakukan operasi pembuangan payudara karena kanker yang mematikan, banyak
biaya yang dikeluarkan puterinya. Dari mana uang tersebut? Ya dari bisnis online-lah….!
Sang anak biasa menghasilkan lebih dari Rp 8 juta per bulan dari bisnis online.
Lalu, kenapa orangtua
masih uring-uringan khawatir?
Karena bekerja di rumah
masih belum terbiasa bagi banyak orang. Seringkali yang bekerja di rumah mulai
dari jam 12 malam dan berakhir jam 19 tidak dihargai sudah bekerja. Sedangkan
orang-orang yang hanya bekerja 8 jam sudah menjadi kebanggaan. Ini memang butuh
proses dan waktu untuk penyadarannya! J
Saya punya saran, kalau
kita bekerja di rumah dan masih juga tidak bisa meyakinkan orangtua bahwa
bekerja di rumah bisa lebih sukses. Bolehlah kita luangkan waktu ke luar rumah,
walaupun malah harus mengeluarkan uang, misal: mengajar jadi dosen part time
(dosen tamu), mengikuti seminar atau pertemuan rutin yang bermanfaat.
Jadi, kalau ditanya
tetangga lain: “Apa pekerjaan anak ibu?” Maka orangtua kita bisa menjawabnya:
“dosen” atau “pengisi seminar” atau profesi lain. J
Intinya, kita tetap
harus berusaha untuk membuat orangtua mengerti!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment