Hello Katabah!
Setelah melakukan
pertemuan, pengajian atau kultum di mesjid, biasanya kita membacakan sebuah doa
yang biasa disebut:
1. Doa penutup majelis
2. Doa kaffaratul majlis
3. Doa akhir majelis
Bunyinya seperti ini:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Cara baca dengan transliterasi
latin sederhana:
“Subhanakallohuma
wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka wa atubu ilaika.”
Artinya:
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau,
aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Menurut blog Khususdoa Blogspot,
doa di atas diriwayatkah oleh Tirmidzi dan termasuk kategori hadits Shahih.
Belajar Bahasa Arab
Pada pelajaran bahasa
Arab kali ini, saya belajar dari kata “atubu” (أَتُوْبُ),
artinya: “Saya bertobat”.
Kata “atubu” termasuk
fi’l mudhari (kata kerja sedang atau akan) yang digunakan untuk kata ganti
(dlammir) “ana” (انا), artinya “saya”.
Apa akar katanya yang
dapat ditemukan di kamus bahasa Arab?
Ini kata dasarnya:
تَابَ
(telah bertobat)
Kata “taba” (تَابَ)
digunakan untuk dlammir “huwa” (هو) dalam fi’il madhi (kata kerja lampau).
يَتُوْبُ
(sedang/akan bertobat)
Kata “yatubu” (يَتُوْبُ)
digunakan untuk dlammir “huwa” (هو) dalam fi’il mudhari. Dengan demikian,
jelaslah bahwa kata “atubu” (أَتُوْبُ) digunakan untuk
dlammir “ana” (انا).
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment