Hello Katabah!
Kewajiban menutup aurat
tidak hanya berlaku bagi wanita, tapi berlaku juga bagi laki-laki. Dalilnya ada
pada Q.S. al-A’raaf 7: 26 sebagai berikut:
ûيَبَنِى ءَادَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ
لِبَاسًا يُوَرِى سَوْءَتِكُمْ وَرِيْشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَالِكَ خَيْرٌ ذَالِكَ
مِنْ ءَايَتِ اللهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Artinya:
“Hai anak Adam, sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
Dalil khusus menutup
aurat bisa juga mengambil kutipan pendeknya seperti ini:
قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَرِى سَوْءَتِكُمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu.”
Belajar Bahasa Arab
Kata “anzalna” (أَنْزَلْنَا)
pada penggalan ayat di atas berasal dari kata:
“anjala” (أَنْزَلَ),
artinya: menurunkan
“na” (نَا), kependekan dari
kata ganti (dlammir) “nahnu” (نَحْنُ), artinya: “kami”.
Bagi para pemula sekali
yang sedang tidak fokus, kadang-kadang agak aneh membaca ini “libasan” (لِبَاسًا).
Kenapa harokat akhirnya dibaca tanwin fathah (san), tidak tanwin kasrah (sin),
padahal didahului huruf jar “li” (لِ)? Kenapa cobaaa…?
Betul sekali, karena
kata tersebut “libasan” (لِبَاسًا) hanya satu kata dan “li” (لِ)
bukan merupakan huruf jar. Kita tahu bahwa awalnya kata tersebut “libasun” (لِبَاسٌ).
Karena kata “libasun” (لِبَاسٌ)
tersebut berada dalam posisi maf’ul bih (obyek), maka dibacalah “libasan”.
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment