Hello Katabah!
Dalil ini merupakan
salah satu favorit yang meyakini bahwa semua orang bisa kaya, Q.S. al-Baqarah
[2]: 212:
وَاللهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya:
“Dan Allah memberi rezeki
kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”
Keyakinan orang-orang
yang yakin akan kaya dengan dalil di atas mungkin seperti yang terjadi pada
orang-orang yang menyatakan bahwa “Setiap orang bisa jadi pengusaha.”
Sepintas memang pernyataan
tersebut sangat memotivasi. Namun bagi sebagian orang yang hidupnya dirundung
kegagalan, bisa berbahaya juga. Kenapa? Karena banyak fakta sejarah
menceritakan bahwa tidak semua orang bisa kaya, walaupun sudah berusaha.
Memang benar rezeki
Allah itu tanpa batas. Namun ingat, hal itu terjadi apabila Allah
menghendakinya. Jika tidak menghendaki, maka bukan tidak mungkin yang datang hanya
dalam bentuk kesulitan (kemiskinan).
Kalau makna “rezeki
tanpa batas” itu ditujukan pada sesuatu yang sudah dianugerahkan seperti mata
bisa berkedip, udara yang gratis, dan sejenisnya, maka tidak bisa ditolak lagi.
Namun apabila makna
“rezeki tanpa batas” itu ditujukan pada pendapat bahwa semua orang bisa banyak
duit, maka sampai saat ini saya masih belum menemukan faktanya, walapun hanya
bukti sejarah.
Belajar Bahasa Arab
Mengapa “ وَاللهُ
” dibaca “wallahu”, bukan “wallahi”?
Bukankah huruf wawu itu termasuk huruf sumpah (qasam)?
Bukankah huruf qasam itu mengharuskan lafadh “Allah” dibaca jar menjadi
“Allahi”?
Ada yang tahu jawabannya…?
Benar sekali. Karena
huruf wawu di atas bukan huruf qasam. Buktinya tidak diterjemahkan menjadi
“demi”, tapi “dan”. Iya, kan?
Jadi, huruf wawu di atas
termasuk wawu athaf ya….? Alias wawu penghubung yang berarti “dan”. Bagaimana
pendapat kamu?
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment