Hello Katabah!
Sebagian orang
kadang-kadang tampak menganggap tidak penting menyuruh anak shalat karena
kewajiban shalat itu untuk orang yang sudah baligh (dewasa).
Namun kita harus ingat
bahwa pembiasaan sejak dini akan lebih mudah diterapkan pada anak daripada
menunggu saat mereka sudah dewasa.
Dengan demikian, hukum
wajib shalat bagi anak memang tidak secara langsung. Tapi keharusan orangtua
mendidik anaknya agar terbiasa berbuat kebaikan sejak kecil itu sudah tidak
bisa ditolak lagi. Salah satu kebaikan adalah shalat. Dengan demikian, orangtua
harus menyuruh anaknya untuk shalat dan seorang anak wajib mematuhi perintah
orang tua selama masih sesuai dengan perintah Allah SWT.
Ini nih dalil Quran-nya:
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلوةِ
وَالزَّكوةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّه مَرْضِيًّا
Dan ia menyuruh ahlinya[906] untuk bersembahyang dan
menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya (Q.S.
Maryam 19: 55).
Kata “ahlinya” ada yang menafsirkan sebagai “umatnya”. Adapun
yang termasuk “umat” itu termasuk anak kecil, bukan? Di samping itu, setahu
saya bahwa kata “ahlahu” itu berasal dari kata “ahlun” (artinya: keluarga) dan
“hu” (artinya: nya).
Pelajaran Bahasa Arab
Kata “ya`muru” (يَأْمُرُ) termasuk fi’il mudhari’ (kata kerja
akan/sedang) yang berarti “menyuruh” atau “memerintah”. Walaupun tidak
disebutkan kata ganti (dlammir)-nya, tapi kita harus tahu bahwa kata “ya`muru”
itu biasa digunakan untuk kata ganti “huwa” (هُوَ).
Kata “ahlahu” (أَهْلَهُ) termasuk maf’ul atau obyek. Jika berdiri
sendiri, maka dibaca “ahluhu”.
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment