Hello Katabah!
Tampaknya, kegiatan
belajar bahasa Arab saya saat ini sedang mengarah pada teks-teks Arab yang ada
dalam al-Quran. Walaupun tidak dibaca secara langsung komprehensif, tapi
setidaknya saya semakin banyak tahu cara membaca dlammah, fathah, kasrah atau
sukun pada al-Quran. Bukankah al-Quran juga dulunya tidak bersakal (gundul)?
Namun belajar bahasa
Arab dengan menggunakan teks Quran bukan hanya untuk mengetahui alasan
pemberian sakal (harokat), tapi juga bisa semakin terlatih untuk memahami alur
tafsir yang dilakukan oleh para penerjemah atau para ahli tafsir.
Dengan mengetahui
seluk-beluk ayat-ayat Quran, maka kita tidak akan terlalu fanatik dengan satu
penafsiran saja. Qurannya memang benar dari Rasulullah, tapi penafsirannya itu
yang melibatkan banyak sumber, termasuk kemampuan ahli tafsirnya juga
berbeda-beda, bukan?
Dengan nol kemampuan
bahasa Arab, bisa saja kita terlalu fanatik pada satu referensi. Padahal masih
ada referensi yang berbeda di luar sana. Hi…hi..
Misalnya saja begini:
Kita memahami bahwa
shalat itu merupakan gerakan-gerakan yang dimulai takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam.
Ketika kita melibatkan
kemampuan bahasa Arab untuk memahami makna shalat, maka semakin terbuka lebarlah
maknanya. Mari kita lihat kosakata yang memiliki arti shalat berikut ini:
الصَّلَاةُ
الصَّلَوَاتُ
الصَّلَوةُ
Menurut kamus
al-Munawwir, shalat itu dapat memiliki arti:
1. shalat
2. sembahyang
3. doa
4. rahmat.
Kalau kita mengamalkan
shalat dari salah satu makna harfiah di atas, maka sudah tentu bahwa kita harus
shalat selama-lamanya karena shalat bermakna “doa” dan “berdoa” itu harus dan
bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Iya, kan?
Kalau ingat bahwa shalat
itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar, maka pantaslah adanya karena orang
yang melakukan shalat sebenarnya harus senantiasa berdoa.
Ketika terbersit ingin
korupsi, kita berdoa: “Ya Allah semoga aku terhindar dari korupsi.” Masa
setelah berdoa begitu, kita masih juga korupsi. Hi..hi..
Sudah ah pembahasannya,
biar para ustadz yang melengkapinya… :D
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment