Hello Katabah!
Doa ini adalah doa mohon
terlepas dari penyakit yang diambil dari Q.S. Al- Anbiyaa' [21]: 83:
أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّحِمِيْنَ
Artinya:
“Sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.”
Doa di atas pernah
dicontohkan oleh Nabi Ayub untuk kesembuhannya. Kita tahu bahwa Nabi Ayub
pernah mengalami penyakit yang sangat parah sehingga dijauhi oleh masyarakat
sekitar, bahkan keluarganya.
Ini ayat lengkapnya:
وَأّيُّوْبَ إِذْنَادَى رَبَّهُ أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَأَنْتَ
أَرْحَمُ الرَّحِمِيْنَ
Artinya:
“Dan (ingatlah kisah)
Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang’.”
Belajar Bahasa Arab
Pada ayat di atas, saya
belajar dari kata “أّيُّوْبَ”. Kenapa harokat akhirnya dibaca nashab fathah? Setidaknya, ada
dua kemungkinan “nama orang” diberi harokat akhir fathah, yaitu:
1. Kemungkinan “nama
orang” tersebut berkedudukan sebagai maf’ul bih (obyek)
2. Kemungkinan “nama
orang” tersebut termasuk isim alam, yaitu: “nama orang” yang sudah biasa dibaca
fathah oleh masyarakat. Jadi, isim alam itu, walaupun didahului penyebab
dlammah, kasrah atau sukun, tapi tetap saja dibaca fathah.
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment