Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Sunday, November 15, 2015

Lipat Ganda Ganjaran Tujuh, Seratus Bulir Dalil Quran dan Bahasa Arab



Hello Katabah!
Dalil bahwa Allah SWT melipat-gandakan ganjaran (pahala) bagi orang-orang yang mengeluarkan rizkinya di jalan Allah, seperti: membangun mesjid, sarana pendidikan, sedekah, dan amal kebaikan lain terdapat pada Q.S. al-Baqarah [2]: 261 berikut ini:


مَّثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَلَهُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

Kutipan pendeknya dari pahala sedekah di atas adalah:
مَّثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَلَهُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ
Artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.”

Penggalan dalil di atas menunjukkan sistem perhitungannya (mungkin saja cocok dengan pembahasan ustadz Yusuf Mansur tentang keajaiban sedekah).

Kalau hanya ingin berdalil tentang pahala berlipat gandanya, cukup ini saja:
وَاللهُ يُضَعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:
“Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.”


Belajar Bahasa Arab
Melalui dalil keajaiban sedekah di atas, saya belajar membedakan antara wawu qasam (sumpah) dan wawu athaf.

Wawu qasam atau wawu sumpah artinya “demi” dan menjadikan isim yang ada setelahnya berharokat akhir jar (kasrah), contoh:

وَاللهِ
(Demi Allah)

Sedangkan wawu athaf menunjukan arti “dan”. Keberadaannya juga tidak mengubah harokat akhir dari isim yang ada setelahnya. Contoh:
وَاللهُ
(Dan Allah)


Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment