Hello Katabah!
Dalil tentang “Nabi
Muhammad Suri Teladan Yang Baik” sudah sangat sering digunakan ketika membahas
tentang akhlak. Berikut ini penggalannya dari Q.S. al-Ahzab [33]: 21:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ....
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.”
Dalil di atas seharusnya
dapat mengingatkan orang yang seolah-olah lebih mengkultuskan atau
mengagung-agungkan seorang “ulama” favoritnya.
Tidak mungkin ada ulama
yang lebih hebat dari Rasulullah, bukan?
Belajar Bahasa Arab
Pada dalil Nabi Muhamad
sebagai suri teladan di atas, saya belajar tentang penerapan Isim Kaana. Kita
tahu bahwa isim yang ada di depan kata “kaana” (كَانَ) biasanya memiliki
harokat akhir rafa’ (dlammah).
Agar lebih mudah
memahaminya, saya seperti biasa menukar letak kata-katanya menjadi seperti ini:
كَانَ - أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ - فِى رَسُوْلِ اللهِ – لَكُمْ
(Ada - teladan yang baik - pada
Rasulullah - bagimu)
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment