Hello Katabah!
Ketika masuk mesjid itu,
pakailah pakaian indah, tapi jangan mewah lho! Jangan gunakan perintah Allah
SWT pada ayat ini sebagai dalil kita ingin sering belanja baju baru, pakai baju
mahal-mahal hanya untuk majlis taklim, pakai perhiasan yang berlebihan, jangan!
Ingat saudara-saudara kita masih banyak yang tidak punya pakaian layak pakai,
bahkan untuk makan pun susah! Ini dalilnya dalam Q.S. Al A'raaf [7]: 31:
يَبَنِى ءَادَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا
وَلَا تُسْرِفُوْا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya:
“Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
Kalau disuruh memakai
pakaian indah, disuruh makan dan disuruh minum, manusia biasanya lebih mudah
prakteknya. Tapi, yang cukup sulit itu menghindari kebiasaan dari
berlebih-lebihan. Ini tantangannya…! Jangan berlebihan!
Belajar Bahasa Arab
Dengan dalil di atas,
saya teringat tentang contoh penerapan dharaf makan (keterangan tempat) yang
biasa diletakkan sebelum suatu isim (kata benda), yakni pada kata عِنْدَ.
Kata عِنْدَ pada ayat di atas
berperan sebagai dharaf makan yang memiliki arti harfiah “di samping”. Apabila
suatu isim didahului dharaf makan, maka harokat akhirnya berupa jar (kasrah),
misal:
عِنْدَ كُلِّ
عِنْدَ مَسْجِدٍ
Contoh lain yang
termasuk dharaf makan di antaranya:
اَمَامَ
(di depan)
وَرَاءَ
(di belakang)
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
pakain yang indah, bukan berlebih-lebihan
ReplyDelete