Hello Katabah!
Dari dulu, saya ingin
membuat e-book yang tidak terlalu serius, tapi banyak gangguan melulu.
Menjelang libur Akhir Semester ini, saya ingin mencobanya lagi dengan judul:
“Humor Tak Centil, Tapi Nyentil.”
Kata “centil” berasal
dari bahasa Sunda yang memiliki makna “so cantik” atau “kegatelan”. Sinonimnya
adalah “gumeulis”. Jadi, kata “centil” biasanya digunakan untuk perempuan.
Kalau ada cowok yang keperempuan-perempuanan, mungkin bisa disebut “centol”.
Ha..ha..
Sedangkan kata
“nyentil”, saya juga kesulitan menerjemahkannya. Maknanya mirip “nyempil”. Saya
sendiri mengartikan “nyentil” itu sebagai sesuatu yang terlihat sedikit, kecil
dan nempel, seperti jerawat di sela-sela hidung.
Kalau saya salah dalam
menerapkan kata “centil” dan “nyentil”, jangan dilaporkan ke MKD ya….! he..he..
E-book ini akan memuat
sejumlah kaidah fiqih karena memang terinspirasi (alias banyak nyontek) dari
buku “Humor Ngaji Kaum Santri” karya Hamzah Sahal. Kenapa dihumorkan? Orang lain
kan membahas Fiqih itu dengan sangat serius, nah sekali-kali, izinkan saya
membahasnya sebagai hiburan, tapi tak bermaksud melecehkan karena takut
dilaporkan ke Polisi dan Komnas HAM.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment