Hello Katabah!
Pilkada serentak sudah
usai. Sebagian sumber mengatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
Pilkada tahun ini turun. Bagi saya, ini tidak aneh. Bahkan yang aneh itu, apa
alasan orang-orang yang mau milih ya…? hi..hi..
Sudah lama, banyak orang
kecewa karena pemimpin yang dipilihnya lewat pemilu tidak ingat rakyat, baik di
legislatif maupun eksekutif.
Coba kita perhatikan
sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kemarin. Layakkah mereka duduk di gedung
DPR mewakili rakyat?
Ini yang saya sesalkan
saat MKD berlangsung:
1. Anggota sidang
mencecar menteri ESDM seperti mencecar yang salah (tersangka), padahal ia
pelapor
2. Yang mereka ributkan tentang legalitas
rekaman, bukan benar/tidak Ketua DPR berbuat salah (menyalahi etika)
3. Kalau ketua DPR tidak
berbuat salah seperti dalam rekaman, kenapa harus sidang tertutup segala….?
Hah….!
Mungkin ini alasan para
anggota yang terhormat melakukan 3 hal di atas:
1. Boleh jadi Menteri
ESDM Sudirman Said itu memfitnah sehingga membuat rekaman palsu.
Kalau SS salah, nanti
aja diproses secara hukum di jalur yang berbeda. Jadi, Setya Novanto diproses
karena melanggar etika, sedangkan Sudirman diproses karena membuat bukti palsu.
Dua-duanya dapet hukuman!
2. Patuh dan manut pada
pasal yang menyatakan sidang MKD tertutup. Hi…hi..
Kalau kita hanya
mengandalkan panduan secara tekstual, ya memang begitu kakunya. Tapi masalahnya
adalah kecurigaan bahwa MKD tidak bisa bersikap netral dan profesional sedang
berhembus kencang di publik.
Kalau Pak SN merasa
tidak bersalah, kenapa harus takut disidang terbuka? Bahkan ia akan secara
otomatis nama baiknya terbersihkan. Kenapa harus tertutup?
Melihat nasib menteri
ESDM yang dilaporkan ke Polisi, saya semakin takut saja mau melaporkan
orang-orang penting yang bersalah, takut malah saya yang dibui….! Padahal, saya
mau melaporkan proses BPJS suatu perusahaan yang mempersulit karyawannya.
Gimana coba…?
Nah, dengan adanya
kelakuan pemimpin yang kita pilih seperti isu ‘Papah Minta Saham’ di atas, saya
salut kepada warga yang masih mau ikut nyoblos dalam Pilkada.
Dugaan positifnya:
Mereka sekarang sangat
selektif dan sangat tahu calon pemimpin yang dicoblosnya.
Dugaan negatifnya:
Mereka menganggap “papah
minta saham itu” sah-sah saja dan kelakukan sebagian anggota MKD kemarin itu
memang bagus, kata mereka.
Atau sekedar seremonial
alias pesta rakyat saja ya….? Semoga bukan!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment