Hello Katabah!
Walaupun Bitcoin sudah
sangat populer di Internet, tapi untuk banyak orang yang belum tertarik bisnis
online ternyata masih asing. Bahkan mungkin mereka belum pernah mendengarnya.
Ini yang saya temukan di sebuah perguruan tinggi.
Kita tinggalkan dulu
tentang masih banyaknya mahasiswa yang belum tahu Bitcoin. Kita bahas saat ini
orang-orang yang sudah tahu Bitcoin terlebih dahulu.
Sebagian orang merasa
takut untuk berbisnis online. Kenapa? Karena takut tertipu. Saya suka bertanya:
“Memangnya bisnis di dunia nyata selalu aman dari penipuan?” Tentu tidak, kan?
Saya khawatir terhadap
orang-orang yang ketakutan bisnis online itu sebenarnya mereka juga tidak
pernah bisnis di dunia nyata juga. Bentuk bisnis apapun yang ditawarkan, mereka
tolak karena takut rugi. Semoga kekhawatiran ini salah!
Padahal jika kita ingin
mengambil pengalaman dari bisnis online seperti bisnis Bitcoin, maka ini bisa
menjadi langkah memulai bisnis dengan modal yang relatif sangat kecil.
Di dunia nyata, untuk
jualan bakwan di roda saja tidak cukup dengan modal Rp 1 juta. Mungkin 1 juta
itu hanya cukup untuk gerobaknya, belum termasuk bahan-bahan dan waktu yang
harus kita gunakan untuk berjualan.
Sementara itu, dengan
Bitcoin kita bisa memulai bisnis dengan modal Rp 100.000 tanpa perlu kehilangan
pekerjaan atau bolos kuliah.
Bagaimana kalau uang Rp
100.000 itu tidak kembali alias rugi?
Ini dia masalahnya. Kita
ingin banyak uang tapi tidak mau bisnis. Kita ingin bisnis tapi tidak berani menghadapi
kerugian.
Padahal uang Rp 100.000
sudah biasa Anda ‘buang’ tiap bulan. “Hah, dibuang?” Ya, banyak di antara Anda
yang “membuang” uang Rp 100.000 tiap bulan.
Anda jajan Rp 10.000 per
hari?
Maka Anda sudah
menghabiskan Rp 300.000 per bulan.
Bukankah jajan itu sudah
kebiasaan?
Ini yang saya tidak
paham sejak dulu sekolah. Mengapa banyak siswa/mahasiswa yang ke kantin tiap
hari, padahal mereka tidak punya uang.
Ingin bukti bahwa yang
ke kantin itu tidak punya uang?
Coba ingat-ingat! Pernah
teman Anda meminjam uang untuk jajan Rp 500 atau Rp 1.000?
Atau bahkan pernahkah
teman Anda minta ditraktir? Apalagi saat ulang tahun?
Kalau jawabannya
“pernah”, maka itu buktinya bahwa tidak semua orang ke kantin itu punya uang.
Kalau begitu, kenapa
harus memaksa diri ke kantin?
“Saya lapar karena belum
makan di rumah.”
Mulailah masak sendiri!
Minimal bisa membuat nasi goreng sendiri. Dengan makan di rumah, uang jajan Rp
300.000 per bulan itu bisa aman dan tetap ada di saku Anda.
Nah, kalau uang Rp 300.000
sudah ada di saku, maka mulailah Anda berbisnis online. Takut rugi….?
Coba dulu Rp 100.000
untuk bisnis! Sisanya simpan di saku.
Berdasarkan pengalaman
saya, kerugian Rp 100.000 pertama kali akan membuat hati dag-dig-dug dan merasa
kecewa dan kapok.
Kalau merasa kecewa
karena uang Rp 100.000 tidak kembali, maka bacalah motivasi para pebisnis yang
bertebaran di internet.
Setelah hati tidak
terlalu tegang, coba lagi bisnis online! Misal dengan modal Rp 50.000 atau Rp
10.000. Jadi, Anda masih punya sisa modal Rp 150.000.
Kemudian Anda rugi lagi?
Coba rasakan, apakah
kekecewaan Anda akan sebesar ketika mengalami rugi yang pertama kali?
Saya sendiri merasa
bahwa kerugian yang kedua itu terasa lebih ringan dari yang pertama. Maka
pantas kalau ada yang mengatakan bahwa Sang Penemu Lampu Pijar, Thomas Alpha
Edison mengalami sukses dalam penemuannya setelah melakukan 1.000 kali percobaan.
Seandainya Edison tidak
berani mengalami berbagai kegagalan sangat mungkin beliau tidak akan menjadi
penemu lampu pijar yang sangat terkenal sampai saat ini.
Ah, Edison kan ilmuwan…!
Saya kan bukan ilmuwan.
Coba saja Anda melakukan
eksperimen kecil-kecilan. Misalnya, menulis 1 lembar di komputer tiap hari.
Lakukanlah selama 1 bulan!
Setelah itu cek, apakah
tulisan Anda ada yang salah? Minimal salah ketik. Dari pengalaman saya, pasti
ada yang salah ketik.
Apakah Anda tidak berani
lagi menulis di bulan berikutnya karena takut salah ketik? Saya menduga bahwa
Anda akan lebih berani menulis walaupun banyak salah ketik.
Coba bandingkan dengan
orang-orang yang tidak biasa menulis tiap hari! Mereka baru mengetik satu
kalimat atau satu paragraf juga sudah sibuk mengedit karena takut salah ketik.
Mari bandingkan dengan
yang sudah terbiasa mengetik. Banyak dari para penulis yang menulis ratusan
lembar bahkan ribuan lembar, padahal masih banyak salah ketik. Apakah mereka
merasa bersalah? Kemungkinan besar mereka santai-santai saja karena pengetikan
mereka akan diperbaiki pada tahap selanjutnya.
Jika mereka harus
memperbaiki pengetikan dalam setiap kalimat atau paragraf secara langsung pada
saat itu juga, maka ide menulisnya akan lari entah ke mana.
Jadi, mari berbisnis
online sejak dini. Bisnis Bitcoin bisa menjadi langkah awal yang bisa
dilakukan. Semoga sukses!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|