Hello Katabah!
Sebenarnya saya tidak
mau mengatakan bahwa hari buruh sedunia itu identik dengan demo atau unjuk rasa
di jalan-jalan. Tapi karena kenyataannya begitu, harus berkata apalagi?
Tanpa bermaksud
mengecilkan jerih-payah perjuangan para aktivis yang berunjuk rasa membela
nasib buruh, tapi ada sedikit kekhawatiran bahwa “jangan-jangan ada buruh yang terlalu
ingin mengubah orang lain dibandingkan memperbaiki diri sendiri.”
Ini sedikit kisah dari
buku Poor Dad Rich Dad karya Robert T. Kiyosaki:
“Ada karyawan yang hanya
menuntut dan komplain kepada bosnya karena gajinya kecil. Mereka hanya
menyalahkan bosnya tanpa berpikir bagaimana membenahi diri sendiri agar lebih
baik.” Itulah kalau diceritakan dalam bahasa saya sendiri.
Robert menambahkan:
“Bukankah mengubah orang lain itu akan lebih sulit dibandingkan mengubah diri
sendiri?”
Ungkapan Robert di atas
bukan tanpa bukti karena saya pernah mendengar beberapa kali keluhan para
pegawai yang pernah satu kantor dulu (maklum saya pernah bekerja di beberapa
tempat).
“Sebagian pegawai itu
menjelek-jelekkan lembaganya, termasuk bosnya. Mereka ingin bayaran dinaikan
atau diberikan fasilitas lebih baik. Mereka sering menggerutu, tapi tetap saja
bekerja di lembaga bersangkutan.”
Kebiasaan teman sekantor
saya tersebut cukup berbeda dengan saya. Bagi saya, menggerutu karena kecewa
terhadap lembaga tempat sendiri itu memang normal. Tapi kalau menggerutu
terlalu sering, tidak mau saya lakukan.
Saya berprinsip bahwa
jika kita sudah terlalu sering kecewa terhadap suatu tempat kerja dan tidak
bisa mengubahnya, maka keluar saja dan bekerjalah di tempat lain atau buka
lembaga/usaha sendiri. Ini lebih jantan daripada menggerutu terus.
Nah, saya khawatir para
buruh yang demo ada yang suka menggerutu seperti teman sekantor saya di atas.
Terus saja menuntut perusahaan menaikkan upah, sementara perusahaannya tidak
mampu. Jangankan menaikan upah, pekerja yang ada juga banyak yang di-PHK.
Bagaimana coba?
Semoga kekhawatiranku di
atas tidak menimpa para buruh yang berunjuk rasa di Hari Buruh 1 Mei kemarin.
Selain menuntut kelayakan upah, mari kita berpikir membuat usaha kecil-kecilan
atau minimal tidak suka hidup konsumtif. Rokok? Jajan? Shopping? Apakah sudah
jarang dilakukan?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|