Hello Katabah!
Nama-nama gunung yang
ada di Cisewu Garut Selatan kadang-kadang membuat saya sewaktu kecil
bertanya-tanya: “Kenapa namanya unik-unik ya…?”
Yang diceritakan pada
artikel ini adalah tentang 3 gunung yang memiliki nama unik dan katanya ada
keterkaitan cerita mistisnya, yaitu:
1. Gunung Rancatan
2. Gunung Saparantu
3. Gunung Tumpeng
Gunung Rancatan dan
Saparantu ada di Kiaragoong. Jaraknya relatif dekat dari terminal Cisewu. Karen
banyak teman SD saya dari Kiaragoong, jadi saya suka nanya-nanya kenapa namanya
begitu?
Untuk yang bukan orang
Sunda, ini arti dari nama ketiga gunung di tas:
1. Rancatan yaitu kayu
atau bambu seperti tongkat Pramuka yang digunakan untuk memikul (nanggung) barang. Tengah-tengah
tongkat itu di pundak.
2. Saparantu: Saya juga
lupa lagi artinya tuh. Hmmm..
3. Tumpeng: Nasi kuning
yang dibuat menggunakan aseupan sehingga bentuknya seperti gunung. Ini mah
sudah sangat terkenal di seantero Indonesia karena menjelang perayaan Muludan
atau Rajaban (Kelahiran Nabi saw dan Isra Mi’raj) sudah banyak orang yang
membuatnya.
Kembali ke cerita mistis
berantai ketiga gunung itu.
Orang-orang jaman dulu
ada yang mengadakan pesta besar-besaran. Mereka membawa tumpeng dan makanan
selengkapnya dengan ditanggung menggunakan rancatan.
Tiba di Kiaragoong,
berhentilah di Gunung Saparantu. Mulailah pesta besar-besaran. Suara gong
terdengar di pohon-pohon kiara yang ada di sekitar gunung tersebut.
Keasikan pesta, mereka
kelelahan. Maka dilemparkanlah tumpeng-tumpeng yang mereka bawa sekuat tenaga. Nasi
tumpeng terbang tinggi nun jauh di sana. Maka jatuhlah di Cikarang. Jadilah
Gunung Tumpeng.
Sementara itu,
rancatannya dilemparkan di kampung Kiaragoong. Maka jadilah Gunung Rancatan.
Begitu
ceritanya….ha…ha….
Sejujurnya saya banyak
yang lupa lagi nih tentang cerita ini. Jika ingin cerita lebih serunya,
silahkan tanya langsung ke para orangtua yang ada di Kiaragoong. Sampaikan maaf
saya jika cerita ini banyak yang salah, tapi ini yang ingat, maka ini yang saya
tulis. Hiks…hiks…
**
Aduuuh, sudah salam
penutup, saya ingat ada gunung yang terlewat, yaitu Gunung Aseupan dan Gunung
Seeng.
Nah, membuat Tumpeng itu
biasanya menggunakan Aseupan, yakni tempat menanak nasi terbuat dari anyaman
bambu. Sedangkan seeng adalah panci tinggi tempat aseupan ditaruh di atas
tungku.
Nah, di persiapan pesta
itu kan masak tumpeng dulu ya… Masaknya menggunakan aseupan dan seeng, maka
aseupannya jadilah Gunung Aseupan. Sedangkan seengnya sekarang jadi Gunung
Seeng.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|