Hello Katabah!
Saya anak yang lahir di
kaki Gunung Gedogan yang ada di Cisewu, Garut Selatan. Kalau orang lain mungkin
ayah saya sudah disebut kuncen (juru kunci). Untungnya, ayahku tidak suka
mistik, jadi tidak memenuhi syarat sebagai kuncen. Ha..ha..
Di sekolah dasar, saya
belajar bahasa Sunda. Salah satu materinya adalah nama kandang kuda itu disebut
gedogan.
Pulang dari sekolah,
saya nanya ke orangtua: “Memangnya Gunung Gedogan ini dulunya kandang kuda?”
Jawabannya pasti mistik
ya….
Begini ceritanya….
Dulu, dulu, dulu teh
baheula nya…. (pinjam kata-kata Zainudin MZ).
Dulu, Gunung Gedogan
adalah kandang kuda. Tapi kudanya bukan kuda sembarangan.
Kuda itu sakti bersayap
dan bisa terbang. Kecepatan lompatannya super kilat dan terbangnya juga super
cepat secepat cahaya (Saya jadi ingat cerita Buraq pada saat Isra Mi’raj
hiks..hiks..). Mungkin kuda itu jelmaan jin yang sakti mandraguna. Bahkan ada
orang yang menyebut-nyebut ada cahaya merah delima terpancar dari gunung itu.
Boleh jadi, kuda itu sang penjaganya.
Tidak hanya itu. Walaupun
gunungnya kecil, Gunung Gedogan masih menyimpan kisah misteri, mulai dari yang
ilmiah hingga yang mistis.
Ada kabar mistis bahwa
di puncak Gunung ada harta karun peninggalan penjajah Jepang. Ini tidak heran
karena ketika ada gerombolan yang memporak-porandakan pemukiman Cisewu,
warga-warga mengungsi ke Gunung Gedogan tempat saya lahir. Historis kan….?
Satu lagi, Gunung
Gedogan itu berpotensi ada tambang emas. Ini membuat geger warga sekitar.
Bahkan guru-guru dari kota pernah menguji pasir-pasir yang ada sekitar lereng
gunung tersebut.
Lebih menakjubkan lagi,
ada yang mengatakan bahwa Gunung Gedogan sudah tercatat di peta pertambangan
emas Institut Teknologi Bandung (ITB). Benarkah? Saya belum membacanya.
Sudah dulu ya ceritanya,
nanti terlalu banyak bohongnya. Namanya juga cerita mistis. He..he..
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|