Hello Katabah!
Pada tutorial bahasa
Arab ini, saya belajar tentang Isim Mufrad dengan lebih lengkap lagi dari
tutorial sebelumnya.
Daftar Isi:
1. Pengertian Isim
2. Pembagian Isim Mufrad
dan Contohnya
Pengertian Isim
Secara harfiah isim adalah
kata benda atau sifat. Dalam bahasa Arab, ada dua kata yang sangat sering
diperkenalkan kepada para pemula, yakni isim (kata benda) dan fi’il (kata
kerja).
Secara istilah, menurut
Djuha (1995: 4), isim adalah
اْلاِسْمُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْسِهَا وَلَمْ
تَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ وَضْعًا
“Isim adalah kata yang
mengandung arti mandiri dan tidak tergantung pada waktu.”
Contoh:
غَنَمٌ
(kambing)
Kata “kambing” tidak
akan berubah walaupun diletakkan pada kalimat dengan waktu yang berbeda-beda.
Misalnya,
1. Kambing akan makan
rumput.
2. Kambing sedang makan
rumput.
3. Kambing sudah makan
rumput.
Pada ketiga contoh
kalimat di atas, kata kambing (غَنَمٌ)
akan tetap sama. Hal ini berbeda dengan fi’il (kata kerja) yang harus berubah
sesuai waktu: akan, sedang atau telah.
Sedangkan definisi isim
secara istilah menurut Wahyudin (2002: 2) adalah
اْلاِسْمُ هُوَ كُلُّ كَلِمَةٍ تَدُلُّ عَلَى ذَاتٍ اَوْ صِفَةٍ
“Isim adalah setiap
kata yang menunjukkan pada benda atau sifat.”
Contoh Isim yang
menunjukan kata benda:
جَمُوْسٌ
(kerbau)
كَبْشٌ
(domba)
التَّمْرُ
(kurma)
طَاوُوْسٌ
(merak)
طَبِيْبٌ
(dokter)
Berdasarkan kelima
contoh isim di atas, kita tahu bahwa isim itu dapat berupa manusia, benda atau
hewan.
Contoh Isim yang menunjukan
kata sifat:
ذَكِىٌّ
(pintar)
هَزِيْلٌ
(kurus)
سَمِيْنٌ
(gemuk)
سَرِيْعٌ
(cepat)
بَطِيْئٌ
(lambat)
Apa perbedaan kata benda
dan kata sifat secara mudah?
Kata sifat biasanya
diletakkan setelah kata benda misal: kambing gemuk, kerbau kurus, dan
lain-lain. Kambing dan kerbau termasuk
kata benda, sedangkan gemuk dan kurus termasuk kata sifat.
Bagi saya kedua definisi
di atas terlalu panjang. Kita tidak perlu mengahap kedua definisi tersebut,
namun cukup memahaminya dalam sebuah kalimat.
Dengan kata lain, kita
bisa memahami penerapan isim walaupun tidak hapal definisi berbahasa Arab di
atas. Lalu, untuk apa kegunaan definisi isim secara istilah? Jika kita ingin
berdiskusi atau ingin menjadi guru/dosen/pakar yang ingin mengajarkan bahasa
Arab kepada banyak mahasiswa, maka menghapal definisi isim menjadi sebuah
keharusan. Untuk apa? Sebagai pijakan ketika ada perbedaan pendapat dalam
membuat contoh kalimat yang mengandung isim.
Untuk lebih mudahnya,
definisi isim itu cukup secara harfiah saja, yaitu kata benda atau kata sifat.
Pengertian Isim
Mufrad
Secara harfiah “mufrad”
adalah “satu” atau “tunggal”. Jadi, Isim Mufrad adalah kata benda atau sifat
yang berjumlah satu. Dalam pembahasan tata bahasa, saya lebih suka menyebut
“mufrad” itu “tunggal” saja.
Berikut ini definisi
Isim Mufrad menurut istilah:
اْلاِسْمُ الْمُفْرَدُ هُوَ مَادَلَّ عَلَى مَعْنًى وَاحِدٍ
“Isim mufrad adalah
kata yang menunjukkan arti satu.” (Djuha 1995: 4)
Wahyudin (2002: 5)
mendefinisikannya sebagai berikut:
اْلاِسْمُ الْمُفْرَدُ هُوَ اِسْمٌ يَدُلُّ عَلَى وَاحِدٍ وَلَيْسَ مِنَ الْأَسْمَاءِ
الْخَمْسَةِ
“Isim mufrad adalah isim
yang menunjukkan arti satu serta tidak termasuk Isim Lima.”
Adapun kata benda yang
termasuk Isim Lima (Asma`ul Khamsah) adalah
أَبُوْكَ
(bapakmu)
أَخُوْكَ
(saudaramu)
حَمُوْكَ
(mertuamu)
فُوْكَ
(mulutmu)
ذُوْمَالٍ
(orang yang memiliki kekayaan)
Jika kita memperhatikan
kata “bapakmu, saudaramu, mertuamu, mulutmu dan pemilik kekayaan” semuanya menunjukkan
satu atau tunggal.
Namun, tetap saja kelima
kata di atas tidak mau disebut Isim Mufrod karena sudah mempunyai nama warisan
dari leluhurnya, yaitu Isim Lima. Hi..hi..
Secara harfiah, memang
Isim Mufrad dan Isim Lima itu sama, tapi penerapannya dalam sebuah kalimat akan
berbeda. Jadi, kita harus nurut saja pada Mbah Nahwu bahwa Isim Mufrad itu
harus dibedakan dengan Asma’ul Khamsah. OK!
Untuk kemudahan
penyebutan, Isim Mufrad saya sebut mufrad saja, misal: “contoh mufrad”
maksudnya “contoh isim mufrad”.
Sumber lain menyatakan
bahwa Asmaus Sittah (Isim Enam) juga tidak termasuk isim mufrad. Adapun yang
termasuk Isim Enam adalah
الْأَبُ
(bapak)
الْأَخُ
(saudara)
الْحَمُ
(mertua)
الْفَمُ
(mulut)
ذُوْ
(pemilik)
الْهَنُ
(anu)
Pembagian Isim Mufrad
Isim Mufrad Berdasarkan
Jenis Kelamin
1. Isim Mufrad Mudzakar
Yaitu isim yang
menunjukkan ciri laki-laki tunggal.
Contoh:
طَبِيْبٌ
dokter (laki-laki)
مُمِرِّضٌ
perawat (laki-laki)
مُدَرِّسٌ
guru (laki-laki)
بَقَرٌ
sapi (jantan)
ذِئْبٌ
serigala (jantan)
2. Isim Mufrad Muannats
Yaitu isim yang
menunjukkan ciri perempuan tunggal.
Contoh:
طَبِيْبَةٌ
dokter (perempuan)
مُمِرِّضَةٌ
perawat (perempuan)
مُدَرِّسَةٌ
guru (perempuan)
بَقَرَةٌ
sapi (betina)
ذِئْبَةٌ
serigala (betina)
Isim Mufrad
Berdasarkan Huruf di Akhir Kata
Berdasarkan huruf akhirnya, Isim Mufrad dibedakan menjadi ;
1. Isim Mufrad Shohih Akhir
Yaitu isim yang akhirnya bukan berupa huruf ‘ilat (alif, ya).
Contoh :
Rafa’ : مُحَمَّدٌ
Nashab : مُحَمَّدًا
Jar//Khafad : مُحَمَّدٍ
2. Isim Mufrad Mu’tal Akhir
Terdiri atas:
a. Isim Maqsur,
Adalah isim yang akirnya berupa alif dan sebelumnya berharkat fathah.
Contoh :
Rofa’ : جَاءَ
الْفَتَى
Nashob : رَأَيْتُ
الْفَتَى
Jer//Khofd : مَرَرْتُ
بالْفَتَى
b. Isim Manqus
Adalah isim yang akirnya berupa ya dan sebelumnya berharkat kasroh.
Contoh :
Rofa’ : جَاءَ
الْقَاضِيْ
Nashob : رَأَيْتُ
الْقَاضِيَ
Jer//Khofd : مَرَرْتُ
بالْقَاضِيْ
Berdasarkan Tanwin
1. Isim Mufrad Munsharif
Yaitu isim mufrad yang menerima tanwin di akhirnya.
Contoh : مُحَمَّدٌ،
هِنْدٌ
2. Isim mufrad Ghoer Munsharif
Isim Mufrad yang tidak menerima tanwin di akhirnya.
Contoh : عَائِشَةَ،
عُثْمَانَ
Tanda I’rob pada isim mufrod adalah
Rafa : dhommah
Nashab : fathah
Jar: kasrah (Kecuali
pada Isim Mufrad Munsharif)
Latihan hanca
Tips Bagi Pemula
Bila Anda masih sangat
pemula, maka cukup memahami bahwa Isim Mufrad adalah kata benda tunggal. Ciri
kata benda tunggal itu jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia biasanya
memiliki kata “seorang”, “sebuah” atau “seekor”. Misal: seorang guru, sebuah
buku, seorang dokter, seorang perawat, seorang pramugari, sebuah batu, seekor
kambing, dll.
Referensi:
Ahmad Zaini Dahlan. Syarah
Matan al-Ajrumiyah. Semarang: Karya Putera.
Djawahir Djuha. 1995. Tata
Bahasa Arab (Ilmu Nahwu): Terjemah Matan al-Ajrumiyah Berikut Penjelasan.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Imaduddin Sukamto dan
Akhmad Munawari. 2005. Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan Baru
Mempelajari Tata Bahasa Arab. Yogyakarta: Nurma Media Idea.
Imam Abi Abdillah. Matan
al-Ajrumiyah Edisi Bahasa Sunda. Jakarta: al-Maktabah as-Sa’adiyah
Putra.
Yuyun Wahyudin. 2002. Mengenal
Ilmu Nahwu: Sebuah Penjelasan Dari Matan al-Ajrumiyah. Bandung: eLSIP
al-Falah 2 Project.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|