Hello Katabah!
Ketika memulai membuat
pot untuk tanaman hias, herbal dan bonsai, saya jadi agak tertarik menjadi
aktivis lingkungan hijau. Perjalanan menuju kampungku tercinta (Cisewu)
termasuk yang rawan longsor. Jadi, penghijauan itu penting sekali.
Tapi jika menggunakan
dana sendiri tampaknya belum sanggup. Saya harus mencari donatur dulu. Ada yang
mau jadi donatur? Hi...hi…
Saya punya impian bahwa
dengan pertanian warga kita bisa hidup sejahtera walaupun tidak kaya. Hatiku
merasa teriris sembilu mendengar cerita dari ibu bahwa teman kecilku ada yang belum
nikah karena tidak ada perempuan yang mau dinikahi.
Kenapa wanita-wanita
menolaknya? Karena ia tidak punya pekerjaan yang menghasilkan uang.
Seingat saya, teman
kecilku itu pandai sekali melukis. Ia juga sempat dikabarkan suka menjadi
fotografer untuk acara pernikahan. Tapi namanya pemula dan di kampung,
dompetnya pasti masih tipis.
Padahal, saya menduga
bahwa hidup di kampungku itu dengan penghasilan 1 juta juga sudah lumayan.
Bahkan Rp 500.000 per bulan juga sudah lumayan karena tidak terlalu banyak
jajanan seperti di kota.
Tapi walaupun di
kampung, jika si isterinya suka jajan, tetap saja minimal Rp 20.000 per hari
harus habis.
Jika suaminya punya
pendapatan Rp 500.000, kemudian sang isteri mau nambah-nambah bisnis
kecil-kecilan yang menghasilkan Rp 200.000 per bulan, maka penghasilan keluarga
Rp 700.000. Ini sudah lumayan untuk hidup keluarga kecil yang masih numpang di
pondok mertua indah. Nanti saya bahas tentang kalkulasi nikah ya…hiks…hiks…
Kembali ke Aktivis
Lingkungan Hijau
Jika kita bisa membuat lingkungan
hijau yang berisi sayur-sayuran untuk makanan sehari-hari, maka kita tidak
perlu selalu membeli lauk pauk ke pasar atau ke warung.
Jika di sekeliling rumah
kita ditanami: daun singkong, kangkung di pot, cabai, tomat, terung, kacang
panjang, bayam atau tanaman lainnya (semua menggunakan pot), maka kita tinggal
berpikir untuk membeli daging atau ikan agar gizi keluarga lebih terjamin.
Sebenarnya, daging masih
bisa produksi sendiri, yaitu ternak 2 atau 3 ekor ayam. Yang satu harus betina
agar bisa bertelur. Jika tidak cukup uang untuk membeli pakan, maka telurnya
kita makan.
Jika terpaksa harus
membeli daging/ikan, maka cukup seminggu sekali saja karena kita harus membeli
beras juga.
Dengan membuat
Lingkungan Hijau di halaman rumah, saya pikir kita bisa nikah tuh dengan
penghasilan Rp 500.000 per orang. Sekali lagi, ini untuk kehidupan di kampung
ya…!
Jadi, penghijauan tidak
selalu harus berpikir di gunung-gunung dengan program menanam sejuta pohon
besar-besar. Tapi kita bisa menanam sayuran di sekitar rumah untuk makanan
keluarga kecil kita.
Semoga saya bisa
mempraktekkannya agar bisa lebih menghemat dompet. Hi..hi…
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|