Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Wednesday, June 15, 2016

Jangan Ngaji Sebelum Imsak dan Adzan Shubuh Lewat Pengeras Suara di Bulan Ramadhan!



Hello Katabah!
Salah satu kebiasaan di bulan Ramadhan adalah membangunkan orang lain untuk sahur melalui pengeras suara mesjid. Niat ini bagus, tapi sayang sekali waktu banyak yang tidak tepat. Alih-alih membantu, malah mengganggu.


Ada para “pejuang” mulai menabuh bedug pukul 12 malam. Ada juga pukul 2 atau 2.30 dini hari sudah membangunkan sahur: “Sahur, sahur, sahur….!” Dengan teriak-teriak.

Sekitar pukul 2.30 sampai pukul 3 pagi hari tidak ada suara apapun di mesjid, ngaji tidak ada, teriak sahur pun tidak ada. Saya menduga mereka sedang makan sahur. “Ya Tuhan, makan sahurnya malam sekali…!” Dugaan ini bukan tanpa alasan karena ada seseorang pernah berbicara sahurnya pukul 2 malam. Ini bukan sahur, tapi makan malam kali…?

Ada dugaan lain, mungkin mereka sedang shalat malam lagi.

Setelah pukul 3, ada lagi yang ngaji dan teriak sahur sampai pukul 4 pagi.

Sekilas mereka sangat baik karena ingin mengingatkan jangan sampai tetangganya terlewat makan sahur. Namun sayang sekali, mereka tidak sadar bahwa banyak orang yang pulang kerja pukul 11 sehingga jam 12 mungkin mulai tidur.

Mereka juga tidak berpikir: “Jangan-jangan ada tetangga yang sedang sakit yang membutuhkan keheningan malam.” Atau ada tetangga sedang ibadah yang membutuhkan kesunyian sepertiga malam terakhir.

Lalu, kenapa dilarang ngaji sebelum imsak atau adzan Shubuh?
Jika pengeras suaranya kurang jelas, suara ngaji dan adzan Shubuh itu hampir tertukar, apalagi jika lagam/iramanya hampir sama. Saya yang sedang makan kadang-kadang penasaran memastikan apakah itu sedang ngaji atau adzan? Apakah jam di rumahku rusak atau tidak? Apakah jadwal imsak dan adzan Shubuh di televisi sudah tiba atau belum? Ini bukan hanya dialami saya, orang lain juga mungkin mengalaminya.

Menurut saya, membangunkan untuk sahur itu cukup 3.30 pagi saja. Setengah jam sudah cukup untuk mempersiapkan makan sahur. Pukul 4 kita makan sahur. Ini jika adzan Shubuh sekitar pukul 4.30 pagi.

Ngaji menggunakan pengeras suara? Saya masih meragukan manfaatnya. Mungkin akan lebih bagus jika setelah shalat Shubuh. Itu juga tidak perlu terlalu lama hingga berjam-jam karena boleh jadi mengganggu orang yang sakit.

Lebih amannya, ngaji saja tanpa pengeras suara. Ini boleh 24 jam juga, silahkan…!

Jika teman-teman ada yang setuju dengan tulisan ini dan menemukan kebiasaan serupa di lingkungan sekitarnya, silahkan bujuk orang bersangkutan agar segera memperbaiki cara membangunkan sahurnya. Mungkin kita bisa langsung mengingatkan, melalui orang tua, atau melalui tokoh masyarakat yang lebih moderat. Semoga berhasil!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi