Hello Katabah!
Ada seorang tabib
perempuan yang ada di Garut Selatan. Ia pernah didatangi jin. Tapi saya lupa
lagi dalam bentuk apa jin itu datang, apakah lewat yang kesurupan, mimpi atau
bentuk lain?
Ada jin berkali-kali
mengganggu dzikir sang tabib walaupun sudah berkali-kali diusir. Saya menduga
tabib itu sebagai praktisi kebathinan karena membuka pengobatan alternatif
non-medis.
Namun Sang Tabib tidak
terlalu mengetahui teori kebathinan seperti Ilmu Hikmah.
Berbeda dengan adiknya
yang tidak membuka pengobatan kebathinan. Ia seorang lulusan kuliah yang rajin
membaca kitab-kitab tentang ilmu hikmah. Tabib perempuan tadi pun mengetahui
tentang cara-cara mengobatinya banyak bersumber dari sang adik.
Karena jin tersebut
masih juga mengganggu dzikirnya, maka sang tabib mengancam: “Kalau kau tidak
pergi juga, akan aku kirim ke adikku.”
Si jin pun menjawab:
“Jangan…!”
Tabib: “Kenapa, kau
takut?”
Jin: “Benar.”
Tabib: “Kalau begitu,
pergilah yang jauh!”
Si jin pun tidak datang
mengganggu lagi.
“Kisah ini diperoleh
dari obrolan bersama seorang tabib yang ada di Garut Selatan ketika saya masih
remaja dulu. Kebetulan saya mengajar bahasa Inggris kepada puteranya.”
Bisa disimpulkan bahwa
jin itu bisa takut kepada praktisi seperti tabib, bisa juga takut kepada para
ustadz yang ilmunya banyak walaupun tidak mampu mengusir jin.
Kesimpulan ini juga
dikuatkan oleh cerita seorang ustadz di sebuah pesantren yang bercerita bahwa
ada jin yang mengaku malu di hadapan sang kiai besar yang ada di Bandung.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|