Hello Katabah!
Sampai saat ini, saya
masih penasaran dengan tenaga dalam. Selalu ada gangguan ketika ingin
mempelajarinya. Alhasil, saya harus berani berjalan di muka bumi ini dengan
modal keyakinan bahwa segala kekuatan milik Allah. Walaupun tanpa tenaga dalam,
kita pasti selamat jika bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT. Hasilnya,
alhamdulillah selamat sampai saat ini walaupun pernah sering berkendaraan di
larut malam sendirian.
Cerita ini terjadi
ketika masih kuliah dulu. Ada seorang teman sedang ngobrol-ngobrol menjadi
pelatih tenaga dalam di kampungnya. Saya bilang: “Saya juga mau belajar tenaga
dalam, tapi belum ada waktu.”
Sebenarnya bukan hanya
belum punya waktu, tapi masa saya tidak membayar pelatih. Hiks…hiks…
Teman saya pun
menempelkan telapak tangannya di punggung saya. Dia berkata: “Kang, sudah
pernah belajar tenaga dalam ya…?”
Saya berkali-kali
mengatakan: “Belum pernah.” Tapi temanku berkali-kali juga menyuruh saya untuk
mengingat-ingat masa lalu: “Apakah pernah belajar bela diri?”
Ternyata saya ingat.
Ketika masih remaja, saya pernah belajar beberapa kali senam pernafasan untuk
aktivasi tenaga perana agar bisa mengobati orang lain. Tapi ini tidak berlanjut
karena ada keperluan lain.
Melihat kemampuan temanku
itu, saya takjub juga. Ia bisa mendeteksi tenaga dalam yang pernah diaktifkan
walaupun hanya sedikit.
Jadi, saya menduga bahwa
belajar tenaga dalam itu tidak terlalu jauh dari belajar tenaga perana ya…?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|