Hello Katabah!
Sawi alias sosin,
kangkung dan bayam sudah ada. Sekarang Abah sedang membuat persiapan untuk
menanam labu siam (Sunda: waluh). Karena di area lain akan dipenuhi dengan
sayuran lain dan tanaman hias, maka Abah akan menanam labu siam di atas kolam
kecil.
Dulu ketika masih kecil,
Abah menanam labu siam di dekat pohon cengkeh sehingga merambat memenuhi
ranting-ranting cengkeh. Sedangkan ayah biasa merambatkan labu siam ke media
khusus (Sunda: parangong) yang terbuat dari bambu.
Saking mudahnya,
seringkali labu siam itu tumbuh tanpa sengaja ditanam dan merambat ke
pohon-pohon pisang.
Nah, sekarang Abah ingin
menanamnya di area sangat sempit, yakni halaman rumah. Inginnya, kangkung
merambat cukup di area 3 cm x 3 cm saja di atas kolam super kecil.
Selain karena tidak ada
lahan lagi, kata orang-orang, menanam labu siam di atas kolam itu cukup bagus.
Kenapa? Karena ketika kita memanen buahnya, maka tidak akan terjatuh ke tanah
yang bisa merusak kemulusan waluh. Dengan kata lain, buah waluh yang jatuh ke
kolam akan mulus, tidak takut belah atau memar (Sunda: eupeur) yang bisa
berakibat busuk di kemudian hari sebelum dimasak.
Tantangannya adalah Abah
harus membuat perayapan (Sunda: parangong) yang vertikal agar rambatan labu
siam bisa lebih maksimal dan panen pun bisa banyak.
Seperti apa perayapan
vertikal? Setelah jadi, nanti akan dikabarkan lagi di blog ini.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment