Awal menanam lada bisa jadi kita harus menghadapi beberapa lada yang mati. Berdasarkan pengalaman kakak dan Abah, ada dugaan ini penyebabnya:
1. Tanah polybag awal pecah
Ketika memindahkan bibit lada dari polybag penyemaian, kita harus menyobeknya.
Ketika menyobek polybag itu kadang-kadang lada tercabut dengan akar-akarnya dari tanah.
Meskipun ada kemungkinan lada masih bisa hidup di kebun, tapi sebaiknya dihindari cabut akar.
2. Tanah polybag terlalu basah
Ini mungkin terjadi karena Abah meninggalkan bibit lada ke kampung. Abah pasang teknik penyiraman otomatis seperti sumbu kompor.
Dengan teknik sumbu, air menetes otomatis dari botol air ke polybag lada.
Setelah pulang dari kampung, Abah tidak langsung mencabutnya. Jadi, sekitar 5 hari penyiraman otomatis terpasang tanpa melihat tingkat kelembaban tanah.
Setelah sumbu dicabut, polybag tidak cepat kering karena disimpan di ruang tertutup. Abah baru bisa memindahkannya ke polybag besar setelah 2 minggu kemudian karena kesibukan dan pencarian media tanam.
3. Terguyur hujan
Ini terjadi pada lada milik kakak. Kakak 1 menyimpan bibit lada di tempat yang tidak terkena hujan. Sampai tulisan ini dibuat, dua pohon ladanya berdaun lebat (sekitar 1 bulan dari pembelian polybag bibit).
Sedangkan kakak 2 menderita 5 pohon lada mati. Beliau memindahkan pot ladanya ke alam bebas (ruang terbuka) yang langsung terkena hujan setelah seminggu dari masa pemindahan polybag kecil ke pot besar.
Penyebab kematian di atas memang baru dugaan sementara (hipotesis) dan belum diuji dengan penelitian yang mendalam.
Namun setidaknya, Abah pernah membaca berita bahwa seorang petani lada menderita kerugian sebab 600 dari 1000 pohon lada miliknya mati karena terguyur hujan.
Itulah penyebab pohon lada mati di awal tanam. Semoga tidak menimpa kita!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment