Karena hujan mulai sering mengguyur kebun pekarangan, Abah harus menutup kebun dari air hujan yang turun langsung dari tanah. Dengan Kata lain, penyiraman. dilakukan manual dari ember saja.
Guyuran hujan bisa menyebabkan tanaman kelebihan air, apalagi yang di dalam pot atau polybag.
Banyak air bisa bergenang dalam polybag yang menyebabkan busuk akar dan berakibat daun lada menguning dan mengering, pangkal batang menghitam hingga berujung mati.
Daripada lada perdu milik Abah mati kehujanan, lebih baik ditutup saja dengan plastik transparan.
Plastik ini memiliki lebar 1 meter. Karena terdiri atas dua lapis, maka dapat dibelah. Jadilah lebarnya 2 meter.
Adapun panjangnya disesuaikan kebutuhan. Abah sendiri memotongnya masing-masing 5 m.
Sebenarnya plastik ini bukan khusus untuk tanaman, tapi untuk beton. Jadi, Abah membelinya juga di toko bangunan (material), bukan di toko pertanian. Info ini diperoleh dari pedagang toko KUD yang baik hati.
Gaya penutup plastik ini terinspirasi dari cara berkebun atau bercocok tanam green house.
Dengan model green house, semua tanaman ditutup plastik dengan pentilasi terukur.
Sedangkan yang Abah lakukan hanya atapnya saja. Pertimbangan utamanya adalah penghematan. Hehe
Apa bedanya Green House Abah dengan milik orang lain?
Green house Abah hanya mengamankan tanaman dari air hujan, sedangkan green house yang sebenarnya dapat mengamankan tanaman dari hujan, hama dan penyakit.
Sayangnya plastik khusus green house itu lumayan mahal. Dari sumber online, harganya Rp 60.000 per meter. Informasi dari pedagang KUD juga, plastik green house Rp 2 juta per roll.
Abah mah pilih yang murah dulu ah. Hanya Rp 7.500 per meter. Sebagai bonus, pedagang cantiknya memberi diskon Rp 5.000 per meter. Jadi, harga plastik betonnya Rp 7.000 per meter.
Kebetulan ada tiga dinding tembok yang sudah berdiri. Semoga tembok ini bisa mengamankan lada perdu milik Abah dari terpaan angin yang berlebih.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment