Sebelumnya, Abah sudah bercerita tentang menanam lada dengan penutup plastik mirip Green House (rumah hijau/rumah kaca).
Sekali lagi Abah tegaskan bahwa Abah baru bisa mencontoh fungsi green house atapnya saja. Berhemat...Hehe
Maaf, atap plastiknya belum rapi karena masih ditimbang-timbang apakah atap seperti itu sudah tepat?
Green house itu memang relatif cukup mahal bagi yang modalnya masih sedikit.
Bagaimana "green house Abah" dengan dinding tembok? Ini juga tidak murah. Akan tetapi, Abah tidak sengaja membangun tembok untuk green house.
Daripada dilanjutkan membangun ruang yang tidak produktif dengan biaya yang tidak sedikit, Abah coba saja lanjutkan untuk kebun lada dan labu siam berukuran super mungil.
Dengan polybag, kita bisa bercocok tanam di atas batu-batu yang biasa digunakan untuk pondasi rumah/bangunan.
Oh iya, ada bambu di foto 1 dan 2. Untuk apa? Itu untuk media rambat labu siam (Sunda: waluh lejet).
Sementara itu, lada yang ada pada foto 3 tidak membutuhkan media rambat karena lada perdu.
Akan tetapi, Abah berencana menanam lada panjat juga. Yang sudah benar-benar tumbuh baru punya dua polybag pemberian kakak dari Cisewu Garut.
Sekarang, sedang persiapan penyemaian lebih dari 800 biji lada (buah lada). Ini akan jadi lada panjat. Sekitar 200 biji pemberian dari penjual lada yang baik hati dari Ciamis. Sedangkan sekitar 600 biji dari kakak yang rajin berkebun lada di Cisewu Garut.
Sebenarnya, dari Ciamis jauh lebih dari 200 biji. Tapi itu pesanan kakakku tercinta. Kira-kira ada 500an biji. Semuanya gratis...!
Jumlah di atas cukup banyak karena 1000 pohon lada seringkali seolah-olah menjadi standar minimal petani lada yang sukses.
Semoga Abah juga bisa sukses budidaya lada!
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|
No comments:
Post a Comment